Namun, banjir di pagi buta itu jauh lebih besar dari biasanya. Hampir semua rumah telah di genangi air rata-rata setinggi lutut orang dewasa. Malahan, ada warga yang tidak sempat makan sahur lantaran sibuk mengemasi barang barangnya agar tidak terendam banjir.
“Sahur hanya dengan segelas air putih, karena tidak mungkin membiarkan barang barang basah. Apalagi, listrik juga mati,” ujar Adi, yang stidak mungkin membiarkan barang barang basah. Apalagi, listrik juga mati,” ujar Adi, warga Perum Mitra Utama 2, Banuaran yang sudah kelelahan usai menyelamatkan barang barangnya dari amukan banjir.
Terjangan banjir tidak hanya di Banuaran saja, tapi hampir melanda seluruh Kota Padang. Malahan, berbagai status menghiasi halaman media sosial yang berhubungan dengan banjir. Termasuk, salah satu status yang menyatakan bangsal RS M. Djamil yang juga telah terendam banjir.
PALIMO
Artikel lainnya:
Baca juga: