Terangnya lagi, diperkampungan itu, 30 warga dengan 15 kepala keluarga yang bekerja sebagai petani sawit mengalami kesulitan untuk mengangkut hasil kebun sawitnya. Karena satu-satunya akses masyarakat untuk mengangkut hasil kebun seperti sawit dihambat oleh jembatan putus tersebut.
Menyoal kerugian pada peristiwa ini diperkirakan 50 juta. Seterusnya, sesuai intruksi bupati, jembatan itu segera dibangun kembali.
Salah seorang warga, sebagai petani sawit, Zainul (40) mengatakan menjelang jembatan diperbaiki, dirinya terpaksa mengeluarkan biaya tambahan sebagai upah angkut hasil sawitnya kepada orang lain dengan upah jasa 100 rupiah/kg. Sebab, kendaraan roda empat yang biasa lalu lantang beroperasi menjemput hasil panen sudah tidak bisa digunakan lagi.
Ditambahkan, jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat dalam mendorong segala aktivitas kerja, untuk itu, ia sangat berharap jembatan yang ambruk agar bisa diperbaiki kembali melalui campur tangan pemerintah daerah.
“Setiap hari, 1 sampai 2 truk sawit melewati jalur ini, jadi kami sangat butuh akan perbaikan jembatan secara permanen seperti semula lagi” ujarnya.
Berdasarkan data yang didapat dari Badan Penangulangan Bencana Kabupaten Pesisir Selatan (BPBD), ada 4 kecamatan yang terkena banjir pada Senin (12/4/2016). Yakni Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Bayang dan Kecamatan Lenggayang. “Tapi yang terparah adalah kecamatan lengayang,” ujarnya.