“Benar, pengerusan tebing sungai Batang Sinamar itu sangat mengkhawatirkan. Hasil pengamatan kami, pengerusan tebing sungai sangat cepat. Bayangkan, dari pertengah Juni 2015 sampai 1 Februari 2016 (9 bulan) kondisi gerusan bertambah 12 meter dari keadaan normal. Sedangkan sejak 2 sampai 8 Februari, ketika Kabupaten Limapuluh Kota dilanda banjir besar, gerusan sungai Batang Sinamar bertambah 8 meter atau 20 meter dari keadaan normal. Intinya, jika abrasi ini terus bertambah, kita khawatir aset rumah sakit seperti teravo, gudang B-3 serta IPAL akan terbawa arus,” ungkap Ibnu Mardahillah.
Terkait kekhawatiran ini, tambah Ibnu Mardahillah, pihak RSUD dr. Achmad Darwis Suliki, tanggal 15 Februari lalu sudah mengirimkan surat kepada Bupati Limapuluh Kota untuk segera menanggulangi ancaman abrasi sungai Batang Sinamar tersebut.