Asrizallis lahir di Cubadak, V Kaum, Tanah Datar pada 1971 merupakan anak kedua dari pasangan almarhum Marlis dan Bainar. Masa mudanya lebih banyak di Kota Padang Panjang.
Di kota ini dia pernah jadi pegawai harian Balaikota plus muazin Mushalla Balaikota, pernah jadi Satpam di BNI Padang Panjang dan PLN Pekanbaru. Dia juga aktif organisasi, di antaranya pada Karang Taruna, PSM dan LPM.
Ketika berperan sebagai Ketua PSM di Kelurahan Tanah Pak Lambiak, Padang Panjang Timur, salah satu kerja berarti yang berhasil diwujudkannya bersama warga adalah membuat rumah untuk seorang nenek usia 105 tahun. Terus memperjuangkan bantuan bulanan untuk biaya hidup sinenek ke Dinas Sosial kota itu.
Tadinya, nenek ini tinggal di pondok reot lantai tanah dilapisi batu krikil, dinding dari potongan triplek dan seng bekas, atap dari seng-seng bekas dan plastik. Bila hujan deras turun, ungkap Asrizallis waktu itu, atap pondok banyak yang bocor. Terus sinenek berusaha menampung air hujan itu dengan banyak ember plastik kecil, papar Zen mengisahkan.
Makanya, wajar ketika sebuah rumah sederhana (atap seng baru, dinding triplek baru, lantai papan, ada kamar, dapur dan fasilitas lain) sudah berdiri di lokasi itu, terus sinenek dipersilahkan menaikinya, matanya tampak berkaca-kaca (tasabak). Ucapan terimakasih pun berulang kali terlontar dari mulutnya.(ym/yet)