Ditambahkan Ikhlas, sejak pandemi Covid-19 yang hampir berjalan dua tahun, dunia pariwisata di Sumbar betul-betul terpuruk. Pengusaha yang bergerak di dunia pariwisata, semuanya mati suri karena pandemi yang sambung menyambung.
“Harapan kita, pandemi ini segera berakhir sehingga dunia pariwisata Sumbar kembali bergairah agar ekonomi masyarakat dan UMKM bangkit,” ujar Ikhlas.
Tak Jauh berbeda, Eli pemilik Syafira Tour Bukittinggi, juga mengeluhkan hal yang sama. Pengusaha wisata yang selama ini banyak mendampingi tamu-tamu dari Malaysia untuk berwisata ke Sumbar, sejak pandemi menyerang nyaris tak ada sama sekali. Apalagi Malaysia juga menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, sehingga warganya enggan pergi plesiran.
“Sebelum pandemi, hampir tiap bulan wisatawan-wisatawan dari Malaysia berkunjung ke Sumbar. Mereka sangat suka souvenir-souvenir minang, termasuk kain songket sehingga UMKM di Sumbar juga ketiban rezeki. Termasuk hotel-hotel, khususnya di Bukittinggi, tiap akhir pekan selaku penuh. Tapi sejak Covid-19 menyerang, semua terdampak. Jangankan untung, untuk bayar gaji karyawan saja kesulitan,” jelas Eli.