Kemudian, Yurnaldi, wartawan senior yang juga penulis kawakan, meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melibatkan para seniman dan wartawan menjadi narasumber di dalam memberikan pelatihan-pelatihan kepada para guru dan siswa, khususnya di dalam berkesenian dan berkebudayaan.
“Begitu juga dengan para PNS, atau ASN, di lingkungan Pemko Padang, harus dibekali juga dengan pengetahuan menulis yang benar. Sehingganya bisa menulis buku, dan kemudian program-program yang dilakukan oleh Pemko Padang bisa tersosialisasikan secara pas,” ujar mantan wartawan Kompas, yang telah banyak menulis buku tentang tulis menulis ini.
Yusrizal KW, seniman dan juga wartawan yang merupakan pegiat literasi bagi anak-anak, menyampaikan bahwa pentingnya pendidikan karakter melalui budaya.
“Masa depan itu ada pada kaum muda. Saat ini perkembangan budaya digital telah menafikan kebudayaan lokal. Makanya perlu diberikan pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai kebudayaan kepada kaum muda tadi, agar mereka tidak tercerabut dari akarnya,” ulas KW.
Di akhir diskusi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yopi Krislova mengucapkan terima kasih atas masukan-masukan yang diberikan oleh seniman/wartawan, khususnya mengenai pengembangan berkesenian dan berkebudayaan di dunia pendidikan Kota Padang.