Saat diskusi, disampaikan oleh Walikota Hendri Septa bahwa Pemko Padang mempunyai komitmen yang tinggi di dalam pelestarian adat dan budaya dengan berbagai program, di antaranya adanya muatan lokal keminangkabauan di sekolah-sekolah.
Kemudian, lanjutnya, untuk mengembangkan kreativitas anak muda Padang, pihaknya melakukan revitalisasi gedung Bagindo Aziz Chan. Sekarang diberi nama Youth Center Bagindo Aziz Chan.
“Kita mengembalikan fungsi gedung Bagindo Aziz Chan yang dulunya merupakan tempat pertemuan warga Padang. Bedanya sekarang, dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi anak muda Padang untuk berkreativitas dan berkesenian,” ujarnya.
“Youth Center itu menjadi pusat kreativitas anak muda Padang. Di sana ada fasilitas lengkap yang disiapkan, seperti sanggar tari, musik, fotografi, fashion, teater (opera/drama), dan lainnya. Dan setiap malam minggunya digelar pertunjukan musik dan kesenian lainnya di halaman gedung Youth Center,” tambah walikota.
Syarifuddin Arifin, penyair senior kaliber ASEAN, menyampaikan bahwa beruntung ada Youth Center. “Semenjak Taman Budaya Sumbar diruntuhkan, tidak ada lagi tempat bagi para seniman untuk menampilkan karya-karyanya, dan untung ada Youth Center yang bisa memfasilitasi kreativitas para seniman. Dan saya pernah ikut baca puisi di Youth Center,” ujar Syarifuddin, yang merupakan salah seorang Presidium FPS (Forum Perjuangan Seniman) Sumbar ini.