AP II BIM Buka Kesempatan Daerah Promosi Potensi Wisata

oleh

Namun, Yos mengingatkan sebelum destinasi dipromosikan, ada baiknya dibicarakan terlebih dulu kesiapannya di tingkat kabupaten dan kota. Hal itu diperlukan agar apa yang dipromosikan benar-benar sesuai kenyataan

“Jangan sampai destinasi yang ditampilkan bagus-bagus gambarnya, dan ekspektasi orang ingin mengunjunginya tinggi, tapi ketika tiba di lokasi ternyata belum baik. Misalnya, kumuh, tak ada toilet dan layanannya tidak ramah. Tentu pengunjung jadi kecewa,” jelas Yos didampingi Supervisor General Affairs AP II BIM Fendrick Sondra.

Sebenarnya, kata mantan GM AP II Banda Aceh ini, minat orang ke Sumbar tinggi. Namun, banyak objek wisata belum dikelola secara profesional. “Maka, harus duduk bersama terlebih dahulu, melibatkan semua stakeholders. Hilangkan eko sektoral. Libatkan juga para perantau Minang.” imbuhnya.



Selain “menjual” keunggulan alamnya, daerah juga mesti mengangkat potensi kuliner, seni tradisi, komoditi unggulan dan kerajinan. Misalnya, Kabupaten Padangpariaman punya potensi coklat. Nah, komoditi tersebut mesti diolah dengan inovasi sesuai kebutuhan pasar. “Makanan, tari-tarian, suvenir, dan potensi daerah lainnya mesti dipasarkan. “BIM siap menyediakan tempat untuk memperkenalkan dan memasarkan itu. Gratis,” kata Yos lagi.(Rel)

Menarik dibaca