Selanjutnya, Sumbar sudah masuk wisata halal yang mana wisata halal itu meliputi, kuliner, tourism dan farmasi atau obat-obatan dan travel yang halal. Untuknya pembangunan wisata ini dilakukan kepada kabupaten/kota yang serius untuk membangunnya, langkah pertama bagaimana membuat pengunjung nyaman dan aman. Sebab orang berwisata untuk mencari ketenangan, kenyamanan dan kemanan katanya.
Nasrul Abit mengharapkan, kepada seluruh ninik mamak dan tokoh masyarakat, semua masjid yang dilewati wisatawan semuanya harus bersih. Tolong diperhatikan kebersihan, listrik dan air bersihnya. Nasrul Abit menambahkan bahwa jika membangun wisata jangan ada yang namanya paremanisasi. Maka pengunjung merasa tiidak betah untuk kembali mengunjung:i wisata tersebut jelas Nasrul Abit. Selain itu, dikatakan Nasrul Abit, bahwa pembangunan wisata ini bukan Dinas Pariwisata saja, tetapi semua SKPD juga bisa membangun wisata termasuk Forkopimda.
Sementara Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria, mengatakan bahwa Kabupaten Agam merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Sumbar dengan geografis alam yang menjanjikan dan topografi alam yang beragam. Peluang Kabupaten Agam untuk menjadi daerah tujuan wisata jadi semakin besar, dengan adanya kebijakan-kebijakan baru dibidang kepariwisataan telah menimbulkan rasa optimisme dipihak pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka meningkatkan ekonomi kreatif kata Trinda. Sebagai langkah awal untuk mengentaskan berbagai persoalan pariwisata, perlu memiliki cara pandang yang sama dalam melaksanakan pemulihan pariwisata demi membangun pariwisata yang berkelanjutan. Pemerintah sudah mencanangkan bahwa sektor pariwisata menjadi andalan pembangunan Indonesia. Untuk itu perlu ada pembenahanyang menyeluruh di setiap destinasi wisata, bagitu juga program pengembangan pariwisata harus didukungoleh semua sektor ungkapnya.