Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto Tren penurunan harga minyak mentah dunia hingga 55 persen, akan menekan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Listrik.
Hal itu dikatakannya terkait penurunan harga minyak mentah dunia di tengah mewabahnya Covid-19 yang berpengaruh terhadap biaya listrik, Ahad (29/3/2020)
Menururnya, penekanan BPP Listrik bisa sampai angka 20 persen, terutama diambil dari elemen BBM karena energi primer pembangkit listrik yang termahal adalah BBM.
Untuk itu, Rofik mengusulkan agar Pemerintah memberikan kompensasi kepada kelompok masyarakat rentan, seperti pekerja informal dan pekerja harian. Menurutnya, kelompok ini yang paling terdampak pandemic Virus Covid 19.
Skema kompensasi bisa berupa penurunan tarif listrik untuk golongan 900 VA dan 1300 VA. Penurunan struktur tarif tersebut, diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat.
Struktur tarif tersebut dapat diturunkan minimal Rp 250 per kWh (18 persen), selama 4 bulan ke depan, mulai bulan April sampai Juli (tahun ajaran baru). Dengan turunnya harga BBM dan tarif listrik tersebut, setidaknya akan membantu ekonomi masyarakat, ditengah lambatnya ekonomi akibat wabah virus Corona.
Rofik menuturkan, sebulan yang lalu (24/2/2020) harga West Texas Intermediate (WTI) mencapai diatas 50 dollar Amerika Serikat (AS), dan saat ini sudah turun menjadi separuhnya, yaitu kurang dari 25 dollar AS. (Salih/Rel)