Spirit Sumbar – Untuk mencegah timbulnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, salah satu yang terpenting adalah masyarakat harus waspada dan tanggap terhadap kondisi yang terjadi akhir-akhir ini, karena kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak kian marak.
Hal itu disampaikan Ismed Wakil Walikota Sawahlunto saat membuka Sosialisasi Perlindungan Perempuan dan Anak di GPK, Kamis (20/10/2016).
Dikemukakan Ismed salah satu cara yang ditempuh Pemko untuk memberi perlindungan kepada perempuan dan anak adalah dengan membekali perempuan dengan pengetahuan dan pemahaman bagaimana caranya melindungi diri sendiri dari orang lain termasuk orang terdekat mereka.
Selain menggelar sosialisasi, Pemko juga telah membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan anak (P2TP2A) sebagai wadah konsultasi bagi kaum perempuan dan anak yang mengalami ancaman kekerasan baik secara fisik maupun psikis.
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Rohika Kurniadi Sari yang hadir sebagai pemateri menyampaikan permasalahan yang terjadi pada perempuan dan anak sangat komplek dan beragan tidak hanya kekerasan fisik, psikis, seksual namun juga trafiking, pornografi serta semakin tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.