“Harus melibatkan elemen pentahelix, termasuk tokoh masyarakat dan jurnalis. Baik itu pada kondisi prabencana, tanggap darurat dan pascabencana. Sebab karakter masalahnya berbeda-beda dan memperhatikan aspek kearifan lokal,” ujarnya.
Erman Rahman mengungkapkan, berkat koordinasi dan peran yang baik seluruh OPD di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi atau pakar dan media massa, penanganan bencana di Sumbar selama ini berhasil dengan baik dan cepat. “Melalui pentahelix selama ini, korban jiwa dan dampak kerusakan yang ditimbulkan bencana dapat diminimalisir dengan baik,” ujarnya.
Dalam karirnya di pemerintahan, Erman Rahman pernah menjadi “pejabat pilihan”. Yakni, ketika menjabat Kepala BPBD Sumbar dengan segudang tugas dan tanggung jawab di masa pandemi Covid-19, dalam waktu bersamaan dipercaya menjadi Penjabat Bupati Tanahdatar saat Pilkada 2020 lalu.
Amanah tersebut didasarkan pada kapasitas, kapabilitas serta pengalamannya di berbagai jenjang karir dan jabatan di Pemprov Sumbar. Dia berhasil menjaga netralitas dan kondusivitas daerah hingga pasangan bupati dan wakil bupati terpilih dilantik.
Tuntas sudah pengabdian Erman Rahman. Semoga kepala BPBD selanjutnya bisa meneruskan kiprah positifnya dalam memitigasi, menangani tanggap darurat dan rehabilitasi pasca bencana secara cepat serta mampu berkoordinasi dengan baik bersama kabupaten dan kota serta pusat dalam menangani persoalan kebencanaan di daerah. Salam Tangguh! (*)