SpiritSumbar.com, Padang Panjang – Alumni SMA PGRI Padang Panjang mengawali tahun baru 2020 dengan reuni lintas angkatan di Greenvill café Kampung Manggis Kota Padang Panjang.” Sekolah boleh tutup, tapi silaturahmi terus berlanjut,” ungkap protokol , salmiyah mengawali pekan lalu.
Reuni kali ini memang bukan yang terakbar dari segi jumlah, namun besar dari keberagaman daerah yang datang. Selain dari Sumbar ada yang datang dari Jawa, Kalimantan, Riau, jambi,Sumut danlainnya. Tapi seperti biasa, acara tidak digelar di bekas sekolahnya, karena SMA PGRI Padang Panjang yang dulu berkampus di Pasa usang (kini STAI Imam Bonjol Red-) itu sudah tutup sejak tahun 1998.
Mengenang kejayaan masa lalu menimbulkan gejolak alumni untuk mendirikan sekolah PGRI. Minimalnya rohnya sekolah PGRI itu hidup kembali. Dan itu tidak harus dimulai dari jenjang SMA, tapi bisa dari SMP, atau SD. Namun namanya mungkin bukan sekolah PGRI, sebab PGRI itu organisasi persatuan guru Republik Indonesia, papar Jek Sukma, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Padang Panjang.
Video Pilihan : Berzanji Memuji Nabi
Tak hanya sekedar pelepas rindu,game dan music, acara reunion juga diisi dengan bahasan program, diataranya, kegiatan sosial, peran alumni dalam mengisi pembangunan Kota Padang Panjang.
Dedy Demona penasehat alumni yang merupakan tamatan pertama SMAPGRI( 1983-red) merasa bahagia dan bangga menjadi bagian dari keluarga besar alumni SMA PGRI. “ Jangan pandang siapa dan apa warna baju kita sekarang, tapi ingatlah masa masa putih abu abu dulu,” ujarnya.
Artinya bagi alumni yang mungkin belum beruntung secara finansial jangan ada perasaan minder dan malu untuk berkumpul dan bersuara menyampaikan pendapat. Ia berharap organisasi alumni akan menjadi “rumah” bagi anggotanya untuk saling support, saling berbagi dan saling mengisi. (yetti harni)