Ia menjelaskan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang awalnya Rp.142, 9 miliar saat ini tinggal Rp.85,4 miliar atau kurang Rp.57,5 miliar.
Dana perimbangan yang awalnya Rp956 miliar lebih saat ini berkurang menjadi Rp.828 miliar lebih atau turun sekitar Rp.127 miliar lebih.
Belanja langsung yang awalnya Rp.650 miliar lebih dan saat ini Rp.449 miliar lebih atau berkurang sekitar Rp.200 miliar lebih.
Kemudian Dana Alokasi Umum (DAU) oleh pemerintah pusat dipotong Rp.66,2 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) dipotong Rp.67,1 miliar tinggal untuk anggaran bidang kesehatan dan pendidikan sekitar Rp.80 miliar dan ditambah non fisik seperti sertifikasi guru, tunjangan, KB dan lainnya sekitar Rp.193 miliar.
“Dengan demikian pembangunan fisik tidak ada kedepannya kecuali pembangunan Masjid Agung dan RSUD,” katanya (BY)