“Dalam APBD awal kami telah menggarkan sebesar Rp. 70.000.000, untuk 9.000 ekor Tupai. Jumlah ini dirasa masih kurang, dibandingkan dengan wilayah sentra produksi perkebunan kakao dan kelapa. Dengan dukungan DPRD kami berharap pada anggaran perubahan dan tahun-tahun berikutnya supaya dapat ditingkatkan penganggarannya, mengingat kegiatan ini berdampak langsung dengan kesejahteraan petani,” ujar Yurisman.
FALS
Edisi 21/Th. III/26 April – 02 Mei 2016 (Terbit Tiap Senin)