Akademisi dan Tokoh Masyarakat Sumbar Sepakat, Beri Ruang Leonardy Harmainy untuk Menuntaskan Pengabdiannya

oleh

“Pak Leonardy bertemu dengan puluhan seniman untuk mendengar aspirasi mengenai permasalahan pembangunan Taman Budaya Sumbar,” kata Syarifuddin.

Saat itu, kata penyair kaliber Asean ini, Leonardy mengatakan lucu kalau Sumbar tidak mempunyai Taman Budaya. Leonardy dinisbahkannya sebagai pendekar seni dan budaya (kebudayaan) Minangkabau.

Sementara itu, Drs. Firdaus Ilyas, MM mengungkapkan bahwa Leonardy itu selalu total di dalam mengurus organisasi dimana ia menjadi pengurus. Begitu juga di bidang olahraga, khususnya karate.

“Bang Leo (panggilan akrab, red) banyak jasanya untuk pengembangan olahraga karate di Sumbar,” ujar Firdaus, yang merupakan karateka Dan VII, dan saat ini menjabat Wakil Ketua Umum PB (Pengurus Besar) Lemkari.

Untuk menggenjot prestasi karateka Sumbar di Pekan Olahraga Nasional (PON), sebut Firdaus, Leonardy tak segan-segan mendatangkan pelatih dari luar negeri seperti Harry Palagan dari Malaysia, maupun pelatih nasional seperti Saleh Al Habsyi yang juga juara dunia. Bahkan Saleh diminta Leonardy untuk berdiri di pinggir lapangan, sementara Leonardy memperkuat dengan doa dari deretan bangku penonton. Hasilnya, atlet karate Sumbar meraih medali emas pertama bagi Sumbar sepanjang sejarah mengikuti PON.

Dan hasilnya, berbagai prestasi diraih karateka Sumbar, baik di arena PON, maupun di kejuaraan-kejuaraan internasional dengan membawa nama negara. Baru-baru ini pun, atlet Lemkari di bawah kepemimpinan Leonardy menyumbangkan medali emas dan perak di kejuaraan ASEAN. Selanjutnya akan memperkuat atlet karate Indonesia yang akan bertanding di kancah Asia.

Menarik dibaca