Aipda Dian WR mengaku, awal canggung. Karena ragu apakah bisa menyumbang 30 kg beras di Yayasan yang khusus memberi santunan pada anak yatim dan dhuafa setiap Jumat tersebut.
“Saya kenal Cece (Herwaty Taher. red) sejak kasus covid 19. Maka saya tanyakan hal tersebut. Ternyata Cece yang merupakan Koordinator Jumat Berkah Berbagi sangat respek. Apalagi, di yayasan itu tidak hanya memberi santunan uang tapi juga sembako, maka saya tambah dengan mie instan, minyak goreng dan telur,” ujarnya mengenang awal bergabung dengan Yayasan Berkah Amal Salih pada awal September 2022 silam.
Ternyata, Aipda Dian Wihendro Ratno seperti dapat Ilham. Setiap Jumat, dia selalu ikut berkontribusi di Jumat Berkah Berbagi (JBB) Yayasan Berkah Amal Salih (yBAS). Suatu hal menarik, santunan berupa paket sembako Aipda Dian WR juga mengalir ke beberapa SMP di wilayah hukum (Wilkum) Polsek Lubuk Begalung.
“Kita sering diskusi dengan Pembina Yayasan, Pak Saribulih. Dia menyarankan untuk memberikan bantuan pada anak yatim di beberapa sekolah. Tujuannya, tidak hanya memberi bantuan tapi juga memberi pemahaman terkait makin maraknya tawuran antar pelajar dan kasih sayang pada anak-anak tersebut. Pak pembina yang juga seorang guru dan jurnalis melihat, mereka yang ikut tawuran lantaran minimnya kasih sayang orang. Apalagi, anak yatim yang tidak lagi memiliki ayah untuk berkeluh kesah,” ujarnya.
Komentar