Di samping juga dapat meningatkan dan mengerakan ekonomi masyarakat ketika Tds. Yang si harapkan adalah para balap sepeda yang diikuti 36 negara ini bisa jadi ajang pembuktian yang menarik bagi Agam.
Dengan ada iven ini merupakan momentum bagi kita untuk membuktikan kepada pihak luar, kalau Kabupaten Agam memang layak dikunjungi. Tentunya kita pemerintah harus melakukan pembenahan. Begitu juga masyarakat harus berbenah mulai dari lingkungan masing-masing harus berperan aktif, jaga keamanan,kenyamanan dan kebersihan ungkap Jetson.
Dia tambahkan bahwa selain menjual wisata Agam, masyarakat juga harus menunjukkan keramahan dan keindahan lingkungan kepada pengunjung terutama wisatawan asing. Kabupaten Agam selain memiliki keindahan alam, keramahan masyarakat Agam juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan datang ke Agam.
Untuk itu, mari kita bersama menjaga dan memelihara sektor pariwisata dengan baik, agar bidang ke pariwisataan maju.
Jetson menguraikan bahwa etape VIII pembalap start di Puncak Anai Padang Pariaman, dan finish di Ambun Pagi, Kecamatan Matur. Di garis finish, Pemkab Agam akan menampilkan berbagai kesenian tradisional anak nagari. Berupa tambua tasa, tari dan pencak silat, termasuk juga orgen tunggal. Di samping itu, di garis finish pebalap juga diberi souvernir, dan cinderamata khas Agam sebagai kenang kenagan bagi mereka.
Pelaksanaan TdS kali ini sedikit berbeda dibanding tahun lalu. Jika sebelumnya garis finish di Lawang Park, tahun ini berubah ke Ambun Tanai. Hal demikian juga bertujuan untuk memberitahukan kalau Agam memiliki banyak spot untuk menikmati keindahan Salingka Danau Maninjau dan kelok 44.