Menjawab pertanyaan Spiritsumbar.com, Osman menyebut, Dinas Sosial telah mengusulkan bantuan serupa untuk Lansia terlantar lainnya. Tapi bagaimana realisasinya nanti, kita belum tahu. Sebab, itu terkait dengan perkembangan kucuran bantuan dari pusat dan kondisi keuangan daerah.
Tapi terkait upaya membantu Lansia terlantar itu, juga ada program bantuan peralatan kamar tidur. Kecuali itu, untuk kebutuhan berobat, sebagai warga kota Lansia terlantar itu juga berhak atas layanan dokter warga, layanan panggilan darurat PSC-119, dan Askes JPKM-PP. Berikut, layanan Rumah Healing yang akan berdiri pada 2021 ini.
Berbagai program bantuan itu mungkin belum cukup. Apalagi, ada 176 orang Lansia terlantar lain yang belum mendapat bantuan konsumtif. Sebab, jenis kebutuhan seorang Lansia terlantar itu cukup banyak, di antaranya;
- Makan-minum
- Rumah/kamar tempat tinggal yang agak layak
- Pakaian, termasuk peralatan tidur yg agak layak
- Bantuan orang lain untuk masak, mencuci dan membersihkan rumah/kamar -terlebih jika sakit; butuh orang lain untuk duduk, jalan, mandi sampai ganti pakaian.
- Biaya berobat
- Bimbingan rohani
- Teman ngobrol, termasuk juga butuh jalan-jalan.
Melihat ragam kebutuhan Lansia tadi, apa tidak sebaiknya Pemko Padang Panjang ke depan berupaya membangun gedung Panti Jompo yang representatif? Tanggapan Osman, itu sebagai masukan positif. Tapi belum bisa menanggapi lebih jauh, karena itu terkait kebijakan pimpinan daerah.