Berpotensi Kembangkan Sapi Potong, TMMD Lakukan Penyuluhan

oleh

Spirit Sumbar – Areal lahan yang masih luas dan sebagian besar dipenuhi areal ladang rumput. Lokasi Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 97 di Kampung Tanjung Kandis, Kenagarian Taluak Tigo Sakato, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, sangat berpotensi dalam pengembangan sapi potong.

Untuk menggenjot potensi tersebut, Badan Ketahanan Pangan dan penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan memberikan penyuluhan kepada masyarakat, tentang cara bertani dan beternak. Kampung kecil sebagai kawasan TMMD 97 yang tengah berlangsung itu akan memiliki banyak perubahan, baik perubahan  fisik maupun non fisik.

Kegiatan itu berkat kerjasama Kodim 0311/Pesisir Selatan dengan badan ketahanan pangan dan penyuluhan dalam meningkatkan kemakmuran rakyat dalam hal bertani dan beternak. Di sana banyak ilmu yang disampaikan kepada masyarakat yang berguna dan bermenfaat dalam meningkatkan wawasan warga tentang keilmuan pertanian dan peternakan.

Kepala sub bidang distribusi akses pangan dan harga pangan, badan ketahanan pangan dan penyuluhan Pesisir Selatan, Andri Masri menyampaikan Kegiatan tersebut diberi tema  Integrasi tanaman dan ternak di Pessel.

Sesuai dengan kondisi di kampung itu, banyak warga  yang beternak sapi, maka sangat cocokkah tema itu disampaikan. Menyangkut beternak , katanya, Sapi potong merupakan peluang yang cukup bagus untuk masayarakat, sebab, selain permintaan tinggi,  manajemen juga relatif rendah.

Dijelaskan, integrasi tanaman dan ternak akan dapat memacu produktivitas. Pasalnya, potensi dan dukungan sumber daya di Pessel sangat  kaya.

Dari data yang dihimpun, Lahan sawah yang luas panennya  61.035 ha, produksi mencapai 312. 872 ton dan Lahan jagung seluas 14.208 hasil produksinya 102.010 ton.

Ia menjelaskan faktor penentu produksi dari sapi potong tersebut tergantung pada nutrisi/pakan, bangsa sapi, penyakit dan manajemen. Sedangkan menyangkut permasalahan makan, diantaranya sapi Kekurangan pakan (jumlah dan mutu). Kekurangan mineral dalam ransum dan Sumberdaya pakan belum dimanfaatkan secara optimal.

Justru itu , perbaikan pakan perlu dilakukan. Perbaikan pakan berdampak itu akan Berdampak pula pada Pertumbuhan , jarak kelahiran , persentase anak yang disapih, serta  angka kematian ternak. Justru itu, integrasi antara tanaman dan ternak sangat mendukung keberhasilan masyarakat para petani dan peternak.

NIKO

Menarik dibaca