Padang, SPIRITSUMBAR.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang terus berproses, saat ini tahapan kampanye menuju 27 November 2024 sebagai hari H Pilkada.
Di banyak titik strategis terpampang alat peraga kampanye, banyak Paslon pasang gambar dirinya dengan tokoh lain. Sepertinya ada kegamangan atau tidak percaya diri (PD) pada diri Paslon Walikota Padang.
Padahal menjadi pemimpin di kota yang sangat kompleksitas masalahnya butuh pemimpin dengan tingkat PD maksimum. Pilkada masuk tahapan kampanye, sejak 25 September 2024 dan akan berlangsung sampai 23 November 2024 pukul 23.59 Wib.
Sementara kondisi Pilkada Padang semakin memanas. Dengan berbagai manuver politik dari para pasangan calon.
Beberapa pasangan calon mulai memanfaatkan strategi politik klasik seperti efek coat-tail atau ekor jas. Dimana mereka berharap mendapat dukungan dari tokoh-tokoh politik besar yang lebih dikenal. Seperti pasang gambar dengan gubernur yang memiliki ketokohan tinggi.
Pasangan Calon yang terlihat memanfaatkan popularitas dan elektabilitas Paslon Gubernur Sumbar yang mencalonkan diri kembali. Tujuannya, demi mendongkrak popularitas serta elektabilitas mereka dalam Pilkada Kota Padang.
Taktik ini tentu bukan hal baru dalam dunia politik. Namun menimbulkan berbagai reaksi dari pihak lain yang juga bertarung di kontestasi ini.
Kevin Philip, juru bicara muda pasangan Fadly Amran-Maigus Nasir, saat diminta keterangannya mengenai fenomena ini menyatakan bahwa pihaknya menghormati strategi yang dipilih oleh kandidat lain.
“Ya, sah-sah saja calon lain melakukan hal tersebut, kami sangat menghargai. Tetapi pasangan Fadly Amran dan Maigus Nasir tetap berjuang bersama masyarakat Kota Padang untuk memenangkan Pilkada ini,” ujar Kevin.
Ia menekankan bahwa pasangan Fadly-Maigus ciat tail nya itu langsung para pemilik suara Pilkada Padang, tidak pakai gambar tokoh publik, artinya kata Kevin, Paslon Fadly – Maigus yakin dengan kemampuan mereka sendiri, serta percaya pada dukungan dari masyarakat Kota Padang.
Fadly – Maigus lebih percaya kepada ikatan Tungku Tigo Sajarangan, yaitu ulama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
Selain itu, pasangan ini juga didukung oleh berbagai komunitas serta organisasi di Kota Padang, yang diyakini akan menjadi kekuatan utama dalam memenangkan Pilkada.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah strategi ekor jas yang dimainkan oleh pasangan lain mencerminkan ketidakpercayaan diri dalam menghadapi kontestasi politik ini. Kevin Philip menjawab diplomatis namun tajam.
“Kalau awak media menilai seperti itu, ya sah-sah saja. Yang jelas, pasangan Fadly Amran dan Maigus Nasir tetap fokus berjuang untuk kepentingan masyarakat Kota Padang. Kami berdiri tegak dengan dukungan 22 anggota DPRD Kota Padang. 10 partai pengusung dan pendukung. Serta berbagai elemen masyarakat yang menginginkan perubahan positif di kota ini,”ujar jebolan Ilmu Politik Fisip Unand ini, Sabtu 5/10/2024.
Pernyataan Kevin ini menegaskan bahwa Fadly – Maigus yakin hubungan langsung dengan masyarakat serta dukungan luas dari berbagai elemen di Kota Padang adalah modal utama dalam perjuangan mereka untuk menjadi pemimpin yang diinginkan rakyat.
“Fadly Amran dan Maigus Nasir tampaknya ingin menunjukkan bahwa kemenangan sejati di Pilkada bukan hanya soal popularitas tokoh besar di belakang Paslon Pilkada Padang, tetapi tentang seberapa besar dukungan tulus dari masyarakat di akar rumput, “ujarnya. (Z)