Spirit Sumbar – Walikota Padang H. Mahyeldi membuka secara simbolis pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1437 Hijriyah di Masjid Al Munawarah, Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah, Minggu (12/6/2016). Saat bersamaan pembukaan serentak juga dilaksanakan di 104 kelurahan yang dipusatkan pada masjid yang ditentukan.
Pesantren Ramadhan tahun ini diikuti oleh sebanyak 140 ribu santriwan-santriwati yang terdiri dari siswa SD/MI, SMP dan SMA sederajat di Kota Padang dengan mengusung tema “Peningkatan Iman dan Akhlak Berbasiskan Alquran dan Hadits”.
Mahyeldi mengatakan, sesuai tema pesantren ramadhan tahun ini, diharapkan para peserta pesantren ramadhan lebih terbina akhlak dan mengaplikasikan nilai-nilai Al Quran dan hadist. “Dari pelaksanaan pesantren ramadhan diharapkan akan meningkatkan keimanan dan terbinanya akhlak generasi bangsa,” ujarnya.
Pada pembukaan pesantren ramadhan di Masjid Al Munawarah Koto Pulai ini dihadiri oleh Camat dan Ketua LPM Koto Tangah serta lurah setempat. Peserta di masjid ini berjumlah 156 santriwan-santriwati, terdiri dari 54 siswa SD/sederajat, 69 siswa SMP/sederajat dan 33 siswa SMA/sederajat.
Camat Koto Tangah Adlin Gusmar berpesan kepada para orang tua dan guru pendamping agar bersama-sama mengawasi dan mendidik anak-anak peserta pesantren ramadhan. Begitu juga kepada panitia, Adlin minta agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya sehingga pelaksanaan pesantren ramadhan di masjid Al Munawarah Koto Pulai dapat menjadi contoh bagi masjid-masjid lain.
“Para orang tua dan guru mari bersama menjaga anak-anak didik agar pelaksanaan pesantren ramadhan ini berjalan efektif dan diikuti dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu secara terpisah, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setdako Padang, Al Amin menyebutkan pesantren ramadhan dilaksanakan di 1.500 masjid dan mushalla dengan menurunkan sebanyak 1.505 mentor dari IAIN Imam Bonjol. “Mereka akan dimentori oleh 1.505 mentor dari IAIN Imam Bonjol di 1.500 masjid dan mushalla di Kota Padang,” terang Kabag Kesra Al Amin.
Al Amin menjelaskan, selain dilakukan di masjid dan mushalla, Pesantren Ramadhan juga dilakukan di sekolah. Empat sekolah menjadi percontohan, yakni SMA 1, SMA 2, SMA 3, dan SMK 2. “Masih dilaksanakan di sekolah karena evaluasi Pesantren Ramadhan dilakukan selama tiga tahun. Apabila tahun ini pelaksanaan Pesantren Ramadhan lebih baik di sekolah, akan kita lakukan di sekolah. Sebaliknya jika tidak, akan kita kembalikan ke masjid dan mushalla,” ungkapnya.
DATUAK