PADANG SpiritSumbar.com – Silahturrahmi alumni tidak semata ajang untuk mengenang masa-masa indah di sekolah.
Dalam kenyataannya, banyak hal positif yang bisa diperbuat untruk kemajuan dunia pendidikan. Seperti halnya Reuni Perak 25 Tahun Alumni SMTI 98/99 yang berlangsung di Kampus Juanda, Kota Padang.
Idul Fitri 1444 H menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menyambung tali silahturrahmi yang terputus.
Hal inilah mendorong Alumni SMTI Angkatan 98/99 menyelenggarakan Reuni Perak 25 Tahun yang kegiatannya dipusatkan di Kampus Juanda, Kota Padang.
Panitia Reuni Perak Alumni SMTI Angkatan 98, Prof. M. Sazeli Rifky mengatakan, dua puluh lima ahun bukan waktu yang singkat. Melalui wadah strategis ini, Reuni Perak 25 Tahun yang mengusung tema Sakali Basuo lapeh Taragak, Acok Basuo Batambah Arek, alumni SMTI 98/99 yang kini sudah berkiprah di berbagai profesi membangun jembatan silahturrahmi, berembuk untuk kemajuan keluarga besar SMTI Padang termasuk generasi berikutnya yang masih mengenyam pendidikan di sekolah.
Ada beberapa program jelas Prof M. Sazeli Rifky yang telah dirumuskan bersama dan selanjutnya menjadi program berkesinambungan yang perjalanannya dikawal bersama.
Program tersebut diantaranya, donasi berkelanjutan untuk Hasta Peduli, penghargaan untuk siswa berprestasi dansantunan untuk anak yatim piatu yang berasal dari keluarga besar SMTI Padang dan program lainnya yang ditujukan untuk pembangunan almamater yang merupakan wujud kecintaan alumni terhadap almamater.
Sebagai sekolah negeri yang berada di bawah naungan Kementerian Perindustrian, SMTI telah banyak banyak melahirkan lulusan dengan kualitas teruji.
Amat disayangkan jelas M. Sazeli jika keberadaan mereka tidak terakomodir dalam sebuah wadah yang diharapkan dapat memberikan semacam sugesti dan berkontribusi dalam berbagai hal.
Tidak sediikt dari alumni yang memegang jabatan strategis di berbagai sektor jasa ketenagakerjaan// Reuni Perak ibarat ibarat peluang yang membuka kesempatan bagi yang lainnya untuk berkiprah di dunia kerja yang memang sarat dengan kompetisi itu/.
Melalui ajang silahturrahmi yang tidak saja mempertemukan sesama alumni, namun juga menghadirkan para guru yang telah menorehkan pengabdian luar biasa untuk generasi yang mereka didik denan sepenuh hati.
Tak ada hal yang lebih berharga selain jasa dan pengorbanan para guru serta lembar kenangan yang pernah tertoreh untuk sekian lama di almamater tercinta. (*)