Oleh: Is Prima Nanda Rangkayo Ganto Suaro (Dosen Tetap FT Universitas Andalas)
Berpuluh-puluh tahun lalu, tepatnya pada 6 Desember 1990, Presiden Suharto menabuh bedug penanda dimulainya kongres pertama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Kongres itu sekaligus juga mengangkat Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai Ketua ICMI yang pertama. Tidak heran, karena BJ Habibie merupakan salah satu tokoh pendiri ICMI.
Seperti diketahui, selain sebagai Ketua ICMI kita juga mengenal BJ Habibie sebagai seorang teknokrat yang ahli di bidang aviasi. Dia pernah menjadi Menteri Riset dan Teknologi yang membidani pesawat nasional N 250 Gatot Kaca.
ICMI telah berusia lebih dari tiga dekade. Wakil Ketua Umum ICMI, Dr Ing Ilham Habibie menegaskan bahwa ICMI siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Menjadikan ICMI lebih profesional, bersih dari politik dan fokus kepada kepentingan rakyat .
“ICMI organisasi yang efektif dan profesional, fokus pada penyelesaian masalah bangsa, dan tentunya bebas dari kepentingan politik,” papar Ilham habibie ketika penulis meminta saran tentang ICMI ke depan.
Sedangkan mengutip pernyataan Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Penasehat ICMI Bambang Soesatyo di media sosial menegaskan, ICMI merupakan perkumpulan cendekiawan muslim yang memegang teguh nilai keislaman, sekaligus tempat berkumpulnya cendekiawan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurutnya, ICMI adalah tempat berkumpulnya orang-orang hebat dan bukan sembarang organisasi masyarakat.
ICMI harus menjadi ‘garam’ bagi bangsa kita, tidak harus menjadi ‘gincu’. ICMI tidak terlihat tetapi terasa, itulah garam. ICMI tidak harus menjadi gincu, kelihatan mencolok tetapi tidak terasa apa-apa. Karenanya, selain sebagai wadah pemersatu, ICMI juga harus mampu menjadi tempat menyelesaikan berbagai persoalan bangsa seperti peningkatan sumber daya manusia, hingga peningkatan ekonomi masyarakat. “Berbagai persoalan tersebut apabila dipecahkan oleh orang-orang hebat, hasilnya pun pasti hebat,” ujar Bamsoet
Ketua MPR RI ke-20 itu menjelaskan, menjelang usianya yang ke 33 tahun ICMI turut dihadapi pada tiga tantangan zaman dalam memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara. Pertama, kondisi dunia yang saat ini tidak baik-baik saja. Dampak yang ditimbulkan oleh berbagai persoalan global tersebut begitu masif dan kompleks. Dunia dihadapkan pada ancaman resesi global, dimana lebih dari 60 negara terancam akan mengalami kebangkrutan ekonomi dan ambruk.
Tantangan kedua bagi ICMI, yakni dunia Islam juga masih dihadapkan pada persoalan klasik yang terlanjur menjadi kelaziman konsepsi yang salah kaprah, di mana Islam selalu direpresentasikan dengan aksi radikalisme dan terorisme.
Kemudian tantangan ketiga, urai Bamsoet, dalam konteks kehidupan politik nasional, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada agenda besar nasional, yaitu penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak tahun 2024. Sejarah mencatat, penyelenggaraan Pemilu selalu berpotensi menyisakan residu persoalan, menyebabkan polarisasi rakyat pada kutub-kutub yang berseberangan, merusak atmosfer persatuan dan kesatuan segenap anak bangsa, hingga memicu konflik horizontal berkepanjangan.
Sementara itu Arif Satria, Ketua Umum ICMI periode 2021 – 2026 menggantikan Jimly Asshidiqqie menegaskan bahwa ICMI berperan sebagai salah satu poros perubahan, senantiasa bertekad menjadi bagian dari solusi salah satunya melalui agenda ekonomi. “ICMI akan terus berinovasi dan menggerakkan perekonomian umat,” ungkapnya
Melalui kerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), ICMI bersinergi untuk menggerakkan perekonomian umat dan memajukan peradaban, melalui program Khazanah Fest di Tanah Air. Sinergi MES dan ICMI tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang ditandatangani oleh Ketua Umum MES Erick Thohir dan Ketua Umum ICMI Arif Satria, 20 Ramadan 1444 H atau Selasa 11 April 2023.
Mantan Wapres RI JK meminta agar ICMI menciptakan penelitian sehingga bisa memakmurkan masyarakat. Yaitu dengan cara membuat laboratorium. Kemudian dia menjelaskan hanya ada dua yang bisa memakmurkan rakyat yaitu teknologi dan wirausaha.
“Mari kita membuat ICMI itu jadi prestasi memakmurkan rakyat. Jangan hanya membuat pertemuan, setelah itu apa? Apa yang kita buat untuk kemakmuran bangsa ini,” ujarnya saat Milad ke-28 ICMI di Universitas Bandar Lampung.
Sabtu 15 April 2023 ICMI Sumatera Barat akan melaksanakan Muswil, yang mana salah satu agendanya adalah pemilihan ketua ICMI Sumatera Barat untuk 5 tahun ke depan menggantikan ketua sebelumnya Musliar Kasim. Seperti yang disampaikan Bamsoet, ICMI adalah tempat berkumpulnya orang-orang hebat maka penulis juga meyakini bahwa di Sumatera Barat ini juga gudangnya orang- orang hebat seperti yang sudah diakui juga oleh Bangsa ini bahkan dunia International.
Harapannya tentu muswil ini bukan hanya semata agenda lima tahunan tetapi lebih penting adalah bagaimana ICMI Sumatera Barat juga memberikan warna dan konstribusi terhadap persoalan persoalan lokal dan nasional.