Mahasiswa Unand Lakukan Penelitian Ayam Kampung di Piai Tangah

oleh

Oleh : Ananda Belva Lailani (Mahasiswa Jurusan Peternakan Unand)

Beberapa mahasiswa Jurusan Peternakan, Universitas Andalas (Unand) melakukan penelitian di Peternakan Taufiq di Pasar Baru, Piai Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tentang ayam kampung tersebut. Mulai dari proses pemeliharaan sampai mengetahui kondisi telur ayam kampung tersebut. Kegiatan ini bertujuan memenuhi tugas mata kuliah PIIP.

Sebanyak 10 mahasiswa melakukan penelitian. Diawali pencarian informasi lokasi peternakan di dekat Pasar Baru melalui Google Maps. Setelah mengetahui lokasi yang cocok dilanjutkan dengan menghubungi pemilik melalui saluran telepon.

Tempat penelitian dipakai yaitu peternakan ayam kampung, puyuh dan itik Taufiq. Peternakan tersebut sangat dekat dengan sawah dan di bawah kandang burung puyuh ada kolam ikan dan juga ada kandang sapi.

Mahasiswa Peternakan Unand 2

Untuk kandang ayam kampung ada didalam atau yang biasa dikenal close house atau open house, di Peternakan Taufiq dilakukan open house untuk ayam kampung.

Para mahasiswa tersebut melakukan surveinya bersama anak dari pemilik peternakan tersebut. Karena pada penelitian pemilik peternakan sedang tidak di lokasi.

Dia jelaskan ada 129 ekor ayam kampung yang dikandangkan. Dengan usia 7 sampai 8 bulan. Setiap ayam kampung betina menghasilkan 1 butir telur per hari. mulai bertelur diperkirakan pukul 17.00 wib sampai 18.00 wib. Namun puncak untuk bertelur sekira pukul 19.00 wib atau ba’da maghrib.

Dia jelaskan cuaca sangat mempengaruhi produksi telur. Misalnya ayam betina dapat menghasilkan 100 butir telur. Tetapi jika kondisi hujan atau cuaca tidak mendukung maka produksi telur menurun dari 100 butir menjadi 70 butir per hari. Para peternak akan mengalami kerugian, jika cuaca ekstrim terjadi terus menerus.

Lalu ada perbedaan antara ayam kampung dikandangkan dengan ayam kampung liar atau tidak dikandangkan. Perbedaannya, daya tahan telur tersebut di suhu ruang. Telur ayam kampung dikandangkan dapat tahan 1 bulan di suhu ruang. Sedangkan ayam kampung liar hanya dapat tahan 1 minggu disebabkan pakan diberikan berbeda nutrisi dan sterilisasi tempat makan dan minumnya.

Mahasiswa Peternakan Unand 1

Kemudian ada juga perbedaan telur untuk konsumsi dengan telur untuk berkembang biak atau biasa disebut bertin. Kalau telur bertin, ayam betina dibuahi oleh ayam jantan. Daya tahan telur tersebut apabila dikonsumsi selama 1 minggu.

Sedangkan telur konsumsi, ayam betina tidak dibuahi dan daya tahan telur untuk dikonsumsi lama dan aman dikonsumsi manusia.

Terkait pakan ayam, yang diberikan pada ayam tersebut bermacam-macam. Tergantung kebutuhan dan selera ayam tersebut. Tetapi kebanyakan peternak memberikan pakan ayam kampung dengan jagung. Dikarenakan jagung mengadung beta caroten (β-Karoten) untuk pigmen kuning telur dan nutrisi di dalam telur baik kuning maupun putih telur. Apabila ayam kekurangan β-Karoten maka kuning telur yang dihasilkan akan pucat, kurang omega 3 pada telur dan tidak layak di konsumsi bagi manusia

Untuk konsumsi pakan ayam dilakukan 2 kali sehari pada pagi hari dan sore hari. Untuk 10 ekor ayam dapat menghabiskan 1 kg pakan. Dipeternakan ini ada 120 ekor ayam maka kebutuhan pakannya yaitu 12 kg per hari.

Pakan yang diberikan berupa pakan pabrik. Seperti dedak, tepung ikan dan ransum. Tetapi paling utama dalam penberian pakan yaitu jagung atau menambahkan jagung. Kebanyakan ayam menyukai jagung daripada pakan lainnya. (*)

Menarik dibaca