Spirit Sumbar – Tepat pada hari Jumat, tanggal 3 Juni 2016, para peserta simposium anti kebangkitan PKI menggelar apel siaga di Jakarta. Apel siaga diikuti oleh peserta simposium dan ormas berasas Pancasila. Yang di lanjutkan dengan penyerahan hasil simposium yang dimulai dari tanggal 1 – 2 Juni 2016.
“Pemberitauan sudah dilaporkan kepada aparat. Sekarang tidak perlu izin untuk demo,” kata Ketua Panitia Simposium Letjen (pur) Kiki Syahnakri di Jakarta Senin (1/6/2016).
Simposium digelar untuk mengimbangi simposium yang di gelar oleh pemerintah yang dihadiri tokoh tokoh PKI yang masih hidup pada bulan lalu.
Hal yang mengemuka dalam simposium tandingan menolak jikalau pemerintah menyatakan meminta maaf pada PKI atas peristiwa G30S/PKI tahun 1965 dan sesudahnya. “Sebab, rekonsiliasi alami sudah berjalan selama ini,” kata Kiki.
Jenderal (Pur) Sintong Panjaitan yang pernah operasi militer di Papua, bersama dengan Letkol Untung yang kemudian memutuskan menjadi Ketua Dewan Revolusi G30S/PKI yang berhasil ditumpas olehTNI.
Sintong mengingatkan pada peserta simposium agar melakukan gerakan yang terukur dan tetap tenang dalam menghadapi PKI. “Mereka sengaja merubah strategi mencari perhatian untuk jadi pahlawan. Oleh karena itu jangan bertindak yang tidak terukur. PKI tidak boleh hidup di negara ini,” tegas jenderal berkumis lebat ini.