Mendapat informasi, semangatnya kembali bangkit. Dia bertekad untuk ikut serta dengan mengikuti tes.
“Begitu informasi itu didapat, saya langsung bawa berkas lalu mendaftar di Polres Mentawai. Proses seleksi pun berlanjut, hingga ikut tes di padang. Tempat kami atau Mess langsung difasilitasi oleh Pemda Mentawai. Kami ikuti seleksi itu ada Casis Polwan dan PolKi juga,” ujarnya.
Dia ungkapkan, pada saat tes di Polres Mentawai, dia sempat ajukan ambil Bintara Polri. Namun terkendala batas umur. Kemudian diarahkan oleh panitia seleksi untuk ambil Tamtama Polri jadi anggota Brimob dengan jumlah saingan sebanyak 200 orang dari putra-putri Mentawai.
Baca juga : Bhabin Kamtibmas Polsek Sipora Gelar DDS
Namun, pada tahap seleksi administrasi akhir, Ali Mustofa diserang duka. Sang ibu tercinta pergi menghadap Sang Khaliq dan pergi untuk selamanya. Kala itu, ia pun masih berjuang untuk ikut melaksanakan tes tahap berikutnya.
“Waktu saya mendapat kabar ibunda meninggal itu, saya sempat syok dan hampir hilang semangat. Tapi saya hanya bisa pasrah dan berdoa mengikhlaskan kepergian ibunda dan tetap mengikuti seleksi di tahap berikutnya,” kenangnya sambil menunduk sedih.
Baca Juga : Sambangi JBB Amal Salih, Kapolsek Lubeg : Saya Akan Dukung Kegiatan Ini Menuju Lebih Besar
“Alhamdulillah! Berkat kesabaran, kesungguhan dan keseriusan, saya dinyatakan lolos seleksi dan masih bisa lanjut di tahapan selanjutnya. Sampai Pantukhir hingga mengikuti pendidikan di Pusdik Brimob. Bumi Kandung Watukosek,Jawa Timur,” ujarnya.
<<< Sebelumnya
Kisah Anggota Brimob Anak dari Seorang Sikerei di Mentawai
Selanjutnya >>>