Padang Panjang, Spiritsumbar– Rancangan RPD 2024-206 Kota Padang Panjang akan disajikan ke forum konsultasi public (FKP) oleh Bappeda, Rabu (15/2) ini. Isinya, sejumlah program prioritas dengan rencana anggaran biaya (RAB) relatif besar dan sedang serta informasi umum Renstra OPD. Perwakilan public di forum itu berhak memberi masukan.
Sejumlah program prioritas di RPD (Rencana Pembangunan Daerah) 2024-2026 dengan RAB relatif besar itu, seperti terungkap dari keterangan Kabid Perencanaan Makro, Bappeda Kota Padang Panjang, Rini Salmirawati di kantornya beberapa hari lalu, terdiri;
1.Lanjutan pembangunan Convention Hall di Islami Centre.
2.Pembebasan lahan untuk lanjutan pembangunan jalan lingkar selatan (sekitar 1,7 LM).
3.Penanggulangan banjir, salah satu di Jalan Sudirman
4.Peningkatan kualitas SDM ASN jajaran Pemko, termasuk guru SD & SMP
5.Lanjutan renovasi sejumlah gedung SD dan SMP
6.Lanjutan pembangunan gedung SD dan SMP
Di luar program prioritas ber-RAB relatif besar dan sedang itu, Rini menyebut terdapat cukup banyak program dengan RAB relatif kecil. Program-program dengan RAB relatif kecil ini tersebar di rencana strategis (Renstra) organisasi perangkat daerah (OPD) Pemko Padang Panjang. Dan itu menurut Rini, dominan program-program rutin.
Sesuai keberadaan sebuah forum konsultasi public (FKP), sejumlah pihak terkait (stakeholders) di luar Pemko yang ikut diundang ke forum itu akan diberi kesempatan memberi masukan (usul, saran dan kritikan Red-) untuk perbaikan/penyempurnaan Rancangan RPD 2024-2026 Kota Padang Panjang tersebut.
Terkait program lanjutan pembangunan Convention Hall, informasi diperoleh Editor, merupakan satu dari empat bangunan gedung 3 lantai yang hendak diwujudkan tadinya sesuai detail engineering desain (DED) program pembangunan Islamic Centre Padang Panjang. Tiga bangunan gedung lain, masjid, gedung sosial budaya dan wisma centre.
Yang terwujud baru masjid, bangunaman utamanya, dan itu sudah berfungsi sejak Februari 2018. Sedang Gedung Sosial Budaya dan Wisma Centre, belum dimulai. Khusus Gedung Convention Hall, sudah dimulai, tapi terhenti sampai pendirian tiang-tiang beton Lantai-I.
Sesuai konsep, Gedung Convention Hall, jika sudah siap, sama seperti Wisma Centre, akan bisa disewakan kepada public. Sehingga tidak saja akan bisa mengatasi biaya operasional dan pemeliharaan asset Islamic Centre (IC) sendiri. Bahkan, diproyeksikan akan bisa berkontribusi terhadap PAD-APBD Kota Padang Panjang, seperti IC Kota Bandung.
Terkait rencana lanjutan pembangunan jalan lingkar selatan kota, rencana kegiatannya pembelian lahan untuk membuka jalan dari Simpang Gajah Tanang ke Koto Katik sekitar 1,7 KM. Bagian ini satu dari dua lokasi yang belum tersambung dari program pembangunan jalan lingkar selatan. Satu lagi, yakni dari Kubu Gadang ke Kacangkayu (batas kota di timur) sekitar 1,2 KM.
Khusus bagian program pembangunan jalan lingkar dari Simpang Gajah Tanang ke Koto Katik, ini sekaligus bertujuan untuk kemudahan akses jalan keluar-masuk ke lokasi pembangunan Sport Centre Kota Padang Panjang di Sago. Sebab, sekarang akses jalan keluar-masuk ke lokasi proyek Sport Centre itu terpaksa lewat jalan kecil melintasi pemukiman warga.
Untuk diketahui, program pembangunan jalan lingkar di Padang Panjang, kota yang membujur dari arah timur ke barat itu, dimulai secara besar-besaran di era Walikota Achjarli Djalil (1988-1993). Progresnya, pada jalan lingkar utara tersisa 1 titik, yakni dari Kampungbaru ke Lembah Anai, batas kota di sebelah barat. Di selatan tersisa 2 titik.
Konsep Achjarli jika program jalan lingkar itu terwujud 100 %, arus kendaraan dari arah timur (Solok) ke barat (Padang) lewat selatan, sebaliknya lewat utara. Padang – Bukittinggi (utara) dan Solok – Bukittinggi) lewat lingkar utara. Dengan begitu, kota ini akan menyebar ke tepi, tidak cenderung berpusu ke tengah. Ekonominya juga akan lebih berkembang.(jym/yet).–