PADANG SpiritSumbar.com – Hanya dengan tiga kali pertemuan, pembuatan pola selesai dalam pelatihan fashion designer (perancang busana) bagi ibu rumah tangga di Yayasan Berkah Amal Salih (BAS) di Kelurahan Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Pertemuan ketiga pada Jumat (10/2/2023) menuntaskan pembuatan pola lengan. Pertemuan berikutnya pada Rabu (15/2/2023) dilanjutkan dengan pengguntingan dan menjahit.
Instruktur pelatihan Osvi Syintia Rahma Dhani, S.Pd. mengatakan untuk pembuatan pola dasar sudah selesai. Berikutnya, menggunting dan menjahit.
“Alhamdulillah, peserta pelatihan sangat bersemangat. Bahkan, mereka masih merasa kurang, walau sekali pertemuan lebih dari 3 jam. Hal menarik lagi, mereka menyelesaikan semua pekerjaan rumah yang diberikan pada setiap pertemuan,” ujar Guru SMPN 39 Padang yang akrab dipanggil Rahma ini.
Rahma, yang juga seorang designer pemilik Brand Erpeha mengungkapkan untuk pertama ini akan menjahit baju sesuai dengan pola yang telah dibuat.
Hal sama, Erawati, M.Pd menambahkan baju yang akan dibuat, model tunik. “Setiap peserta membutuhkan 2,5 meter untuk lebar 1,15 m dengan harga Rp50 ribu,” ujar Kepala SMPN 39 Padang pemilik brand Sheera Collection ini.
Kandidat Doktor Ilmu Pendidikan ini menambahkan usai menjahit ini, pelatihan akan berlanjut dengan pembuatan pola pecah. “Kita menargetkan para peserta mampu membuat berbagai model pakaian,” ujarnya.
Penasehat Jumat Berkah Berbagi (JBB) Amal Salih, Junaidi berharap nantinya para peserta pelatihan ini bisa menjadi perancang busana. Dan menjadi wirausaha yang tangguh demi membantu kehidupan keluarga.
“Saya siap mendukung program ini. Semoga para peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk menopang ekonomi keluarga,” ujar Junaidi yang merupakan Ketua SPSI Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang ini.
Sementara, Pembina Yayasan Berkah Amal Salih (BAS), Saribulih mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah mendukung pelatihan ini. “Ini suatu hal yang luar biasa untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Semoga ini berjalan sesuai dengan target kita. Yakni menciptakan ibu rumah tangga yang mampu menambah penghasilan keluarga,” ujar Saribulih, seorang praktisi pendidikan yang hobi menulis ini.
Ucapan sama disampaikan Sekretaris Yayasan BAS, Herwaty Taher. Jika, para ibu rumah tangga ini sukses menerapkan ilmu yang dia terima. Secara otomatis sudah membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran.
“Semoga para peserta ini berkembang dan pada akhirnya memiliki anak jahit. Apalagi ada wacana untuk mengembangkan pemasaran, baik melalui online dan offline Pada akhirnya, akan membuka lapangan kerja baru,” ujar Herwaty Taher yang akrab disapa Cece Waty ini.