Spirit Sumbar – Keyakinan Ali Yusuf-Ismed membumikan varietas Gadang Rumpun, sebagai solusi masalah pertanian di kota Sawahlunto tampaknya berbuah manis. Dari data dinas pertanian kota Sawahlunto, meski dari tahun-ke tahun luas lahan pertanian terus menyusut akibat alih fungsi lahan, namun tingkat produksi gabah kering giling menunjukkan peningkatan.
Di tahun 2012, tercatat produksi gabah kering giling kota Sawahlunto berada pada angka 10.908 ton, dan meningkat di tahun 2014 mencapai 15.116 ton atau surplus sebesar 3.792,19 ton. Peningkatan produksi gabah kering ini terus terjadi di tahun 2015, dengan tingkat produksi pada sawah 16.651 ton atau surplus mencapai 4.554,3 ton.
Selain unggul dari segi ketahanan cuaca, varietas ini juga memiliki keunggulan dari kuantitas tingkat produksi serta kualitas rasa. Dengan beberapa keunggulan ini Pemko Sawahlunto berancang-ancang mensertifikasi varietas Gadang Rumpun sebagai bibit unggul lokal.
Upaya sertifikasi tersebut telah dimulai dengan melakukan uji coba rasa yang diteruskan dengan uji coba adaptasi musim tanam semenjak 2013. Tahapan ini adalah bagian dalam menjadikan varietas padi Gadang Rumpun sebagai bibit unggul bersertifikasi.
Setelah lulus uji coba rasa dan adaptasi musim, saat ini Pihak Dinas Pertanian Kota Sawahlunto tengah menunggu tahapan uji mutu dan ketahanan terhadap hama penyakit dengan 7 varietas pembanding yang akan dilaksanakan di Balai Penelitian Padi Suka Mandi Bogor.