Oleh : Marwansyah Silitonga dan Gustianingsih
Keberadaan transportasi sangatlah dibutuhkan di Kota Medan. Terutama, untuk aktifitas kerja atau sekolah.
Angkutan Kota (Angkot), salah satu transportasi yang ada di Medan. Kendaraan yang satu ini merupakan sarana transportasi yang sangat dibutuhkan masyarakat kota Medan.
Tidak hanya gampang mencari dan menantinya, juga ongkos yang lebih murah ketimbang transportasi lain.
Berkat kelebihannya itu, angkot sangat digemari masyarakat Medan. Akan tetapi disamping kelebihan tersebut terdapat juga kekurangan pada alat transportasi ini. Sehingga banyak juga yang tidak suka. Bahkan benci pada angkot. Karena itu, Angkutan Kota ini penting untuk dikaji dan dipahami.
Angkot di Medan adalah suatu keperluan dalam hal transportasi dan banyak yang menyukainya. Hal tersebut disebabkan angkot mudah didapatkan di setiap jalan kota Medan. Bukan hanya itu, angkot juga disukai karena angkot adalah transportasi yang cepat dan mudah dalam menaikinya.
Hanya dengan mengayunkan tangan, supir angkot tahu bahwa kita ingin menaiki kendaraan satu ini. Bahkan tanpa mengayunkan tangan-pun, supir angkot akan menawarkan dan memberhentikan sejenak angkotnya. Setelah di dalam angkot, kita hanya perlu menunggu dan melihat serta memperhatikan tujuan pemberhentian kita.
Ketika hampir sampai, kita hanya perlu mengatakan “kiri” ataupun “pinggir”, spontan supir angkot segera memberhentikan mobilnya. Selain cara dan mencari dan menaikinya yang mudah, ongkosnya juga terjangkau dan aman di kantong. Sehingga dapat membantu beberapa kalangan masyarakat kota Medan. Hal-hal tersebutlah menjadi alasan masyarakat menyukai angkot.
Tidak semua masyarakat Medan menyukai transportasi yang satu ini. Bahkan beberapa kalangan membenci angkot dan tak ingin berurusan dengannya. Bagaimana tidak, angkot di Medan sangatlah bising oleh suara klakson mobilnya yang terus-menerus ditekan. Sehingga masyarakat merasa terganggu akan suara tersebut.
Bukan hanya kebisingannya, angkot Medan juga terkenal akan kebut-kebutan. Para supir angkot tidak menghiraukan kendaraan di sekitarnya, ingin selalu berada di depan dan tak mau dihambat apalagi terkena macet. Biasanya masyarakat Medan menamai hal tersebut dengan “Mengejar Setoran”. Hal-hal itulah yang membuat angkot tidak disukai oleh masyarakat kota Medan.
Orang-orang yang menyukai angkot terdiri dari beberapa kalangan masyarakat Medan seperti pelajar/mahasiswa, masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan sendiri dan pekerja maupun buruh.
Orang-orang yang tidak menyukai angkot terdiri dari beberapa kalangan masyarakat kota Medan seperti pedagang, para pengguna jalan, dan tukang ojek maupun pengendara lainnya.
Maka dapat disimpulkan, Angkot di Medan sangat dibutuhkan masyarakat karena kelebihan dan kemudahan yang ditawarkannya. Akan tetapi, angkot juga dibenci karena supir angkot yang semena-mena dan tidak mempedulikan sekitarnya.
Pada beberapa kalangan masyarakat Medan, angkotlah sangat penting seperti pada kalangan Mahasiswa. Beberapa masyarakat juga membenci angkot seperti pada kalangan pengguna jalan dan pengendara lain.