Setelah semakin banyak energi terbarukan yang menyuplai jaringan transmisi listrik, beragam masalah teknis yang kompleks hadir dari sisi stabilitas sistem, keseimbangan daya, dan kualitas daya.
Maka, metode kontrol baru dibutuhkan demi meningkatkan pengendalian daya secara aktif/reaktif dan kemampuan respons, serta aktif memitigasi fluktuasi frekuensi dan tegangan listrik.
Dengan integrasi PV dan ESS, serta teknologi Grid Forming, kita dapat membangun ‘Smart PV+ESS Generators’ yang memanfaatkan pengendalian sumber voltase ketimbang pengendalian sumber arus listrik.
Dengan demikian, kita memperoleh dukungan inersia yang baik, stabilisasi tegangan listrik yang bersifat sementara, dan kemampuan fault ride-through. Hal tersebut akan mentransformasi PV dari jaringan transmisi listrik disusul grid forming, ikut meningkatkan suplai PV.
Sebuah pencapaian dalam penerapan teknologi ini terwujud pada proyek Red Sea di Arab Saudi. Di proyek ini, Huawei menyediakan rangkaian solusi, termasuk smart PV controller dan battery energy storage system (BESS) litium, sebagai mitra utama.
Proyek ini menggunakan PV 400 MW dan ESS 1,3 GWh guna mendukung jaringan transmisi listrik yang menggantikan generator diesel biasa, serta memasok listrik bersih dan stabil bagi satu juta warga sekaligus membangun kota pertama di dunia yang 100% memanfaatkan energi terbarukan.