Zuhrizul Minta BKSDA Kaji Letak Landmark Lembah Harau

oleh

Padang SPIRITSUMBAR.com – Praktisi pariwisata, M. Zuhrizul mengapresiasi niat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) membuat landmark di dinding Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Namun langkah ikut kurang tepat.

“Kita apresiasi adanya kepedulian BKSDA untuk kemajuan pariwisata sumbar. Artinya, BKSDA punya niatan baik untuk kemajuan pariwisata. Namun untuk pembuatan landmark harau pada dinding Lembah Harau sangat kurang tepat dan malah merusak nilai -nilai pariwisata itu sendiri,” ujar Zuhrizul yang akrab dipanggil Mak Etek ini.

Menurutnya, harau satu-satunya geo heritage berkelas dunia, menuju kawasan unesco global geopark. Saat ini sedang dibuat masterplannya oleh provinsi. Sebaiknya menunggu hasil kajian sebelum adanya pemasangan landmark tersebut.

Lembah Harau itu salah satu kekayaan alam yang luar biasa dan tidak banyak dibahagian belahan dunia manapun. Presiden Unesco pun mengakui itu jelas Inisiator geopark Ranah Minang

“Kita memang sedang terobsesi membuat merk-merk untuk kepentingan komersial. Tapi kadang lupa bahwa tidak semua pemasangan merk, gerbang-gerbang betonisasi dan lainnya itu meningkatkan kualitas nilai pariwisata. Malah merusak dan mengurangi nilai-nilai pariwisata itu sendiri,” ujar Ketua Umum DPW Indonesia Adventure Travel dan Trade Association (DPP IATTA) Sumbar ini.

Menurutnya, kalau toh tetap harus dipasang landmark merk harau itu, dia menyarankan jangan di dinding. “Tapi mungkin bisa di puncak dan pastikan aman dari segala resiko atau mungkin bisa di gerbang bawah,” ujar General manajer Geopark Sianok – Maninjau (*)

Menarik dibaca