Menanti Pilihan Senat & Menteri atas 3 Calon Rektor ISI Padang Panjang

oleh

Padang Panjang, Spiritsumbar —  Dr.Febri Yulika, Dr.Rosta Minawati dan Dr.Sahrul, siapakah dari mereka yang bakal jadi Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang periode 2022-2026 datang? Kurang-lebih pertanyaan itulah (diduga) kini mengisi di antara pikiran warga kampus seni ISI Padang Panjang.

Untuk memilih satu dari tiga calon Rektor ISI Padang Panjang 2022-2026 itu, Ketua Panitia Pelaksana Pemilihan, Hapif, menyebut akan dilakukan dalam rapat tertutup Senat  ISI sendiri, November 2022 ini. Jadi bukan dipilih sendiri oleh Kementerian Dikbud dan Ristek-RI, seperti dilansir Spiritsumbar, 30 Okt’22 lalu.

Rapat tertutup Senat ISI Padang Panjang untuk memilih calon Rekornya itu menurut Hapif, sesuai jadwal yang dibuat secara tentative, akan digelar berkisar 14-18 November 2022 datang. Pada pemilihan ini, 26 orang anggota senat ISI Padang Panjang memiliki suara 65 %, sisanya 35 % milik Kementerian Dikbud & Ristek RI.

Menjelang pelaksanaan pemilihan itu, ketiga calon, Febri, Rosta dan Sahrul masing-masingnya  akan diwancarai oleh pihak Kementerian Dikbud & Ristek RI secara zoom meeting (online) dari Jakarta ke ISI Padang Panjang. Jadwal wawancara itu akan ditentukan oleh pihak Kemendikbud dan Ristek RI.

Siapa yang bakal jadi Rektor ISI Padang Panjang 2022-2026 datang? Pertanyaan dari dalam ISI sendiri setidaknya terlihat dari penyampaian visi-misi dan program kerja  8 orang kandidat rektor dan pertanyaan dari  elemen warga kampus/alumni sebelum mereka dipilih jadi 3 calon rektor, pekan lalu.

Di segi kebutuhan fisik, antaralain pembangunan 20-an unit ruang kuliah baru (RKB), gedung galeri dan museum. Segi non fisik, operasional BLU untuk membantu pembangunan fisik/non fisik ISI, membuka program S3 untuk percepatan peningkatan jumlah dosen S3 dan profesor, dan peningkatan jumlah karya seni dan iven seni.

Untuk memenuhi kebutuhan/harapan itu, persoalannya dari mana dananya. Tanggapan dari kandidat atas persoalan sumber dana itu umumnya menampilkan lewat pengajuan  profosal biaya ke Pemerintah RI. Adanya potensi baru di ISI yakni kehadiran BLU, terlihat kurang muncul dari kandidat.

Dr.Rustim, salah seorang kandidat, yang sebelumnya menyebut lewat Spiritsumbar potensi besar BLU untuk membantu pembiayaan ISI Padang Panjang ke depan, hanya sedikit mengapungkan potensi itu dalam penyampaian visi-misi dan program kerjanya. Tidak jelas, apa karena waktu terbatas, atau ada faktor lain.

Sebelumnya, seperti dilansir Spiritsumbar, Rustim, menyebut penyediaan 20-an unit RKB itu peluangnya dengan merevitalisasi sebagian bangunan tua di kampus itu. Sumber dananya, jika dana dari pusat belum mungkin, berdayakan potensi BLU di ISI tersebut sesuai yang dimungkinkan oleh aturan.

Sedang pertanyaan di luar kampus, seperti ikut muncul di Musrenbang dan diskusi terkait kota itu belakangan, bagaimana masa depan kampus ISI Padang Panjang di kota itu (luas areal kampus kl. 6 Ha) ke depan, menyusul rencana pengembangan kampusnya ke Tarok City, Padang Pariaman (luas arial kl. 42 Ha).

Harapan yang muncul ke permukaan kurang-lebih, kampus ISI Padang Panjang di Kampung Jambak, utara kota itu, diharapkan akan tetap sebagai rektorat (kampus pusat) dan tetap eksis serta lebih meningkat ke depan. Tidak merosot, karena akan berdampak pada ekonomi masyarakat, terutama di dekat kampus seni tersebut.

Sebagai informasi, Kota Padang Panjang terkait perguruan tingginya pernah dua kali “kehilangan”. Pertama, IAIN Imam Bonjol (IB) lahir di kota ini, fakultas pertamanya, Fak. Ushuluddin, akhirnya tutup, menyusul berdirinya kampus baru di Padang (1977). Nasib kurang-lebih sama disusul Fak. Ilmu Agama di Kauman Padang Panjang.

Terkait kekhawatiran itu, Rektor ISI Padang Panjang, Prof.Dr.Novesar Jamarun atas pertanyaan Spiritsumbar pekan lampau, menyebut konsepnya atas kampus ISI di Padang Panjang kini, sebaiknya fokus ke Prodi Seni Pertunjukan, program Pasca Sarjana dan kampus bisnis. Sebab, sarana-prasarananya sudah ada, tinggal peningkatan.

Sedang Kampus di Tarok City yang disebut Novesar sebagai bakal jadi Kampus-2 ISI Padang Panjang diarahkan ke prodi lain. Dengan begitu, keduanya Insya Allah akan sama berkembang. Konsep itu menurut Novesar sudah ia sampaikan di ISI Padang Panjang. Aplikasinya, tergantung ke pimpinan ISI Padang Panjang, nanti.

Lalu, bagaimana tanggapan Dr.Febri, Dr.Rosta dan Dr.Sahrul, tiga calon terpilih Rektor ISI Padang Panjang 2022-2026 atas masa depan kampus ISI Padang Panjang di Kampung Jambak, utara kota itu? Atas pertanyaan Spiritsumbar, ketiganya yang dihubungi terpisah, punya pemikiran senada dengan Novesar.

Inilah Tiga Rektor Isi Padang Panjang
Inilah tiga calon Rektor ISI Padang Panjang

Lebih jauh terkait tiga calon Rektor ISI Padang Panjang periode 2022-2026, Dr.Febri Yulika, Dr.Rosta Minawati dan Dr. Sahrul itu, berikut profil singkat mereka;

  •  Dr.Febri Yulika,SAg,MHum
    • Tempat/Tgl Lahir     : Padang, 2 Februari 1974
    • Pendidikan              : SDN-51 Padang,MTsN Gunung Pangilun Padang, MAPK-MAN Kotobaru Padang Panjang,  S1 IAIN Wali Songo, S2-Filsafat UGM Yogyakarta, S3 Filsafat UGM Yogyakarta
    • Dosen ISI P.Panjang : Sejak th 2005 – Bidang filsafat (Spt filsafat seni, filsafat budaya, filsafat nusantara, sejarah pemikiran modern, Pancasila, seni & religi.
    • Jabatan pernah diemban ; antaralain Ketua TimPengawas  pendirian ISBI Aceh, Ketua Tim Penyusunan dokumen naskah akademik pendirian ISBI Aceh, Ketua lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat.
    • Karya ilmiah (buku) ; 12 judul (12 judul), sebagian terkait seni budaya.
  • Dr.Rosta Minawati,S.Sn,MSi
    • Tempat/Tanggal Lahir : Pancur Batu, 09 Desember 1972
    • Pendidikan                 : SDN 101824 Durian Simbelang, Kec. Pancur Batu, Deli Serdang; SMPN 2 Pancur Batu, Deli Serdang; SMPS Pembangunan Padang Bulan, Medan; S1 Musik Univ. HKBP Nommensen Medan; S2 & S3 Kajian Budaya Unud Bali.
    • Dosen ISI Pd. Panjang   : sejak 2010 s/ sekarang – Bidang studi Folkore, Semiotika, Antropologi Budaya, Filsafat Nusantara, Metode Penelitian Teori Budaya Multikultural dan Sejarah Pariwisata
    • Jabatan pernah dipikul  ; Ketua Prodi Program S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni, Ketua Prodi Televisi dan Film (S1), sekarang Wakil Dekan I (Bidang Akademik dan Kerjasama) Fak. Seni Rupa dan Desain ISI Padangpanjang
    • Karya ilmiah (buku)      : 5 (lima) judul
  • Dr.Sahrul,N,S,MSi
    • Tempat/tgl lahir           : Lubuk Aro, Pariaman, 3 Februari 1969
    • Pendidikan                  : SDN-2 Tandikek, SMPN Sungai Sariak, SMAN-1 Bukittinggi, S1 Sastra Indonesia – Unand, S2 Kajian budaya Unud Bali, S3 Penciptaan dan pengkajian seni – ISI Solo.
    • Dosen ISI Pd.Panjang : sejak th 2001
    • Bidang studi ; teater
    • Jabatan pernah dipikul ; Sekretaris teater, Sekretaris komindok, Sekretaris senat, Kepala Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni – Program Pascasarjana.
    • Karya ilmiah (buku)      : 4 (empat) judul

ISI Padang Panjang berdiri sejak 56 tahun silam. Berawal dari Kokar-B, kemudian jadi ASKI (Akademi Seni Karawitan Indonesia) dengan ilmiah pokok; Kajian seni rumpun melayu Minangkabau. Pada 1998 naik jadi STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) dengan ilmiah pokok diperluas jadi Kajian Seni rumpun Melayu (Asia Tenggara). Terakhir, naik lagi jadi ISI (Institut Seni Indonesia). (jym/yet).–

Menarik dibaca