Ini Pemikiran Sebagian Balon Rektor Terkait Masa Depan ISI Padang Panjang

oleh

Padang Panjang, Spiritsumbar — Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang sekarang lebih fokus ke Prodi Seni Pertunjukan, TV dan Film serta Program S2 dan S3. Sedang rencana pendirian Kampus-2 di Tarok City, Padang Pariaman lebih ke Prodi yang tidak/kurang butuh praktek. Tujuannya, agar kedua kampus sama eksis.

Itulah pandangan kurang-lebih senada dari Dr. Rustim, Prof. Dr. Ardipal, Dr.Syahrul, Dr.Yusril dan Dr. Susas Rita Loravianti, lima dari delapan kandidat Rektor ISI Padang Panjang yang berhasil diminta tanggapannya secara terpisah, terkait masa depan ISI Padang Panjang, pekan ini.

Meski ada kesamaan terkait arah fokus fungsi Kampus ISI Padang Panjang antara yang ada di kota itu dengan Kampus-2 yang akan dibangun di Tarok City nanti, tapi di bagian lain terdapat penajaman yang berbeda. Dr. Rustim, misalnya, menurutnya saat ini yang mendesak di ISI Padang Panjang adalah penyediaan 20 unit lebih ruang kuliah baru (RKB).

Kebutuhan itu terkait perkembangan program studi (Prodi) di ISI Padang Panjang belakangan, yang terdiri 18 Prodi S1 (sarjana), 3 Program S2, dan 3 Prodi S1 baru yg sudah berizin. Rustim menyebut, jika dapat amanah, pemenuhan kebutuhan 20-an unit RKB inilah yang akan segera diupayakannya.

Solusinya, kalau disepakati, yakni dengan merevitalisasi sebagian gedung tua di kampus ini jadi beberapa gedung bertingkat 3-4 lantai. Jika 1 gedung 3–4 lantai terdiri 6 unit RKB/lantai, maka untuk 1 gedung akan tersedia 18 – 24 unit RKB. Sumber biayanya, jika dana dari pusat belum mungkin, memanfaatkan keberadaan badan layanan umum (BLU) pada ISI ini sesuai aturan berlaku.

Bagian lain, Rustim menyebut keinginannya mewujudkan calendar event seni budaya sebagai bagian dari program Bidang Kebudayaan pada Kemendikbud dan Ristek. Upaya ke arah itu lewat pemanfaatan BLU-ISI bekerjasama dengan Pemko Padang Panjang, Pemprov Sumbar, BUMN, swasta dan stakeholder lainnya.

Sementara Prof. Ardifal, ada tiga program jangka pendek yang hendak diwujudkannya, jika diberi amanah memimpin ISI Padang Panjang. Pertama, penyediaan sejumlah RKB. Kedua dan ketiga, percepatan peningkatan jumlah tenaga dosen dari S2 ke S3, terus dari S3 ke professor dengan membuka program S3 (doktor).

Terkait upaya penambahan RKB, Ardifal belum mau komentar. Terkait soal program mendesak kedua dan ketiga, Insya Allah itu akan terwujud dalam 6 bulan. Sebab, di ISI Padang Panjang ada 30-an doktor, 1 profesor yang nanti akan jadi 2 orang kalau Saya terpilih jadi pimpin ISI Padang Panjang, kata Ardifal, S3 pendidikan musik yang kini Wakil Rektor-II di UNP Padang itu.

Agar Kampus ISI Padang Panjang sekarang ke depannya tetap atau lebih eksis, Ardifal selain sependapat sebaiknya fokus ke Prodi Seni Pertunjukan, TV dan Filem serta program S2 dan S3, ada beberapa upaya lain. Salah satu, dirikan di sini Gedung Museum berstandar nasional yang memuat karya-karya unggul terkait seni budaya, imbuh pria asal Batipuh, Tanah Datar, nagari jiran Kota Padang Panjang itu.

Sedang Dr.Syahrul, dia mulai dengan konsep mengedepankan kata “kita”, bukan “kami”, apalagi “Saya”. Kalau dia terpilih jadi Rektor ISI Padang Panjang, Syahrul menjanjikan kebersamaan, semua potensi yang ada akan diberdayakan. Rektor sebagai pimpinan di perguruan tinggi hanya didahulukan selangkah, ditinggikan seranting.

Jika rencana pembangunan Kampus-2 di Tarok City terwujud nanti, Kampus ISI Padang Panjang sekarang akan tetap jadi kampus pusat. Ini sudah umum terjadi, contoh Unand Padang yang mengembangkan kampus ke Payakumbuh dan Damasraya. Lagi pula, jarak tempuh dari Padang Panjang ke Tarok City relatif dekat, sekitar 25 KM.

Karena itu, Syahrul sependapat dengan pemikiran yang berkembang di kampus ini  belakangan, Kampus ISI Padang Panjang kini lebih fokus ke Prodi Seni Pertunjukan, TV dan Film serta Program S2 dan S3. Sebab, fasilitas itu sudah ada di sini, seperti gedung pertunjukan tari, studio tari, studio musik, gedung dan studio TV, gedung teater dan lainnya.

Pandangan senada juga disampaikan oleh Dr.Yusril, Balon No.5 Rektor ISI Padang Panjang 2022-2026. Terkait itu, siapa pun yang terpilih nanti dari suksesi kepemimpinan ISI Padang Panjang ini menurut Yusril, agar memperhatikan konsep pemikiran tadi, supaya Kampus ISI Padang Panjang sekarang tetap dan lebih eksis.

Sejalan upaya itu, Yusril yang doktor di bidang teater tersebut, menyebut upaya pengembangan Kampus ISI Padang Panjang sekarang sebagai kampus pertunjukan perlu diikuti dengan langkah konkrit. Lembaga ini ke depan perlu menyiapkan kalender event seni budaya berskala regional, nasional dan internasional yang berkelanjutan dari tahun ke tahun.

Karena dari kalender event festival seni budaya itu akan punya multiplier effect. Di antaranya, jadi media promosi ISI Padang Panjang, menumbuh-suburkan karya-karya seni budaya di dalam dan luar kampus ini, pengembangan ilmu dan wawasan terkait seni budaya, peningkatan kunjungan wisatawan dan ekonomi daerah.

Apalagi ke depan, ISI Padang Panjang dengan kehadiran BLU di dalamnya juga akan bisa menjadikan kegiatan kalender event seni budaya itu sebagai salah satu sumber pendapatan untuk kemajuan lembaga ini ke depan.

Calon Rektor Isi

Perlunya ke depan ISI Padang Panjang mewujudkan kalender event seni budaya yang berkelanjutan juga disampaikan oleh Dr. Susas Rita Loravianti, Balon No.4 Rektor ISI Padang Panjang. Sebab, kegiatan event seni budaya itu relatif sepi, belakangan. Padahal itu dibutuhkan, karena akan berpotensi memicu semangat berkarya, juga semangat membangun group-group kesenian.

Lora, sapaan koreografer asal Solok Selatan, Sumbar itu, menyebut dia menggelar Festival Tari Mentari sejak 2021 lalu lewat Group Guci, adalah bagian dari upaya agar adanya festival tari di Sumbar. Jika terpilih jadi Rektor ISI Padang Panjang, Lora menyebut salah program prioritasnya adalah menyiapkan kalender event seni budaya yang berkelanjutan.

Sebab, cukup banyak iven bisa digelar oleh potensi ISI Padang Panjang bekerjasama dengan pemerintah, BUMN, swasta dan stakeholders lainnya. Di antaranya, seni tari, musik, teater, filem dan lainnya. Apalagi ke depan, kehadiran BLU pada ISI Padang Panjang sudah memilih wadah untuk mengelola kalender event seni budaya sebagai salah satu usaha untuk menunjang pengelolaan lembaga ini.

Terkait suksesi kepemimpinan di ISI Padang Panjang periode 2022-2026, terdaftar 8 orang bakal calon (Balon) Rektor. Mereka terdiri;

  1. Prof. Dr. Ardifal, MPd – Dosen UNP Padang 
  2. Dr. Rustim, SPd, MA – Dosen ISI Padang Panjang
  3. Dr. Syahrul,N, S.S, MSi  – Dosen ISI Padang Panjang
  4. Dr. Susas Rita Loravianti, S,Sn, M.Sn –  Dosen ISI Padang Panjang
  5. Dr. Yusril, S.S, M.Sn –  Dosen ISI Padang Panjang 
  6. Dr. Febri Yulika, S.Ag, M.Hum  –  Dosen ISI Padang Panjang
  7. Dr. Rosta Minawati, S.Sn, M.Si  –  Dosen ISI Padang Panjang
  8. Dr. Rasmida, S.Sn, M.Sn  –  Dosen ISI Padang Panjang

Sesuai jadwal, pada Jumat (28/10) besok para bakal calon akan menyampaikan visi-misi di forum rapat terbuka ISI Padang Panjang. Selanjutnya, pada Sabtu (29/10) besoknya, sesuai keterangan Ketua Panitia Pemilihan calon Rektor ISI Padang Panjang 2022-2026, Hapif, akan dilakukan pemilihan calon Rektor dalam rapat senat tertutup.

Hasil pemilihan yang akan memunculkan 3 orang calon Rektor ISI Padang Panjang 2022-2026 itu akan diajukan ke Kementerian Dikbud dan Ristek-RI. Selanjutnya, Kementerian Dikbud dan Ristek akan menetapkan 1 orang calon untuk dilantik menggantikan Prof.Dr.Novesar Djamarun, yang sudah dua periode memimpin ISI Padang Panjang.(jym/yet).–

Menarik dibaca