Andre Rosiade, Kadivre PTKAI dan Bupati Agam Tinjau Pasar Padanglua

oleh

Agam, SPIRITSUMBAR.com – Kemacetan manahun di kawasan Pasar Padanglua, Nagari Padanglua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) seperti tak berkesudahan.

Bahkan beberapa kalangan telah memberikan perhatian serius dari berbagai kalangan.

Giliran anggota Komisi IV DPR RI Andre Rosiade bersama Kadivre PT KAI Sumbar dan Bupati Agam Andriwarman mencoba mencarikan solusi terhadap persoalan pasar tersebut. Hal ini ditandai dengan kehadiran Banyak kalangan berharap persoalan Pasar Padanglua ini segera menemukan titik terang. Mengingat, persoalan ini seakan tidak berkesudahan. Bahkan, banyak kalangan menduga seakan-akan persoalan ini sengaja dibiarkan berlarur-larut oleh pihak-pihak tertentu. Pasalnya bila dibenahi, keuntungan yang diperolehnya selama ini bisa hilang.

Saya ingin berbuat sesuai aspirasi masyarakat, meski masyarakat itu tidak dari Dapil Sumbar I sekalipun. Untuk Sumbar baiknya kita buang Dapil-Dapilan itu,” kata Andre Rosiade kepada wartawan, tadi pagi.

Diakuinya, persoalan ini mendesak segera dicarikan jalan keluarnya. Makanya, dia sengaja mengajak Kadivre PT KAI Sumbar gun melihat langsung titik persoalannya.

Nantinya, tambah dia, pihaknya juga bertemu Bupati Agam Andriwarman, Wali Nagari Padanglua Edison dan Pengurus Pasar Padanglua, serta anggota Tim Revitalisasi Pasar Padanglua. Dengan begitu, dirinya maupun Kadivre PTKAI Sumbar bisa menerima informasi yang lengkap sebelum dibuat kebijakan guna menyelesaikan sekaligus penataan Pasar Padanglua.

Andre menegaskan jika memang untuk kemanfaatan bersama dan lahan PT KAI itu pun sudah tidak dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya, tentu lebih tepat dihibahkan ke pengelola pasar.

“Tergantung bagaimana mekanisme aturannya, untuk berbau aset ini kita harus hati-hati dan jangan menabrak regulasi. Tapi ada oknum yang menguasai, maaf aja demi rakyat saya akan suarakan untuk ditertibkan,” kata Andre.

Sebetulnya, upaya percepatan penataan Pasar Padanglua ini sudah mulai dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Cuma saja, persoalan mendasar yang dihadapi tak lain keberadaan lahan yang terbatas. Pengurus pasar tak bisa berbuat banyak, akibat mayoritas lahan pasar sekarang ini milik PTKAI. Termasuk, menertibkan pemilik kedai atau toko yang ada sekarang ini. Sebagian di antaranya membayar sewa langsung ke PTKAI.

“Betul, keterbatasan lahan menjadi persoalan utama,” ujar Anggota Revitalisasi Pasar Padanglua Alfan Miko kepada wartawan di Padang.

Berdasarkan resume Tim Revitalisasi Pasar Padanglua, pengembangan pasar mendesak dilakukan dengan mengembangkan pintu masuk ke pasar dan pembuatan terminal, serta los sayur. Bila ini terealisasi, kemacatan pasar jauh berkurang.

Pengurus Pasar Padanglua dan Tim Revitalisasi sangat berharap pertemuan dengan Andre Rosiade, Ka Divre II Sumbar PT KAI dan Bupati Andriwarman menghasilkan titik terang untuk Pasar Padanglua ke depan. “Pak Andre telah memproses ini hingga ke Dirut PT KAI, yakni soal status tanah pasar Padanglua yang dinyatakan milik PT KAI, tapi ada yang dikuasai oleh oknum tertentu sehingga menghambat pengurus pasar untuk menata pasar yang nyaman dan tidak macet,” kata Alfan Miko. (*)

 

Menarik dibaca