Pandaisikek, Spiritsumbar – Sekitar 3.000 orang tampil dalam sebuah parade sepanjang 1 KM lebih di jalan desa yang membelah lahan pertanian Nagari Pandaisikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar, Sabtu (27/8). Itulah Parade peragaan 1.000 kain songket pada hari pertama Festival Pandaisikek di Nagari Pandaisikek.
Dibuka oleh Wakil Bupati Tanahdatar, Richi Afrian, ribuan orang terlihat menyaksikan parade peragaan kain songket karya rakyat Pandaisikek. Di kalangan pejabat daerah, terlihat hadir mantan Bupati Tanahdatar, M.Shadiq Pasadigoe; Anggota Forkopimda, Kepala OPD terkait; Camat X Koto; unsur MUI dan LKAAM kabupaten dan kecamatan.
Parade yang bergerak lambat di jalan aspal itu tidak saja terlihat semarak oleh kekayaan motif kain songket yang tampil di bawah iringan musik tradisi. Tapi juga terlihat begitu indah, karena parade seperti berkolaborasi dengan indahnya pemandangan sawah yang berjenjang dan view Gunung Singgalang di arah barat dan Gunung Merapi di timur.
“Luar biasa…” Itulah komentar yang spontan keluar di antara pengunjung waktu dan usai menyaksikan parade songket di Pandaisikek. Komentar itu pula yang terlontar dari Wabup Richi Afian, perantau dan pengusaha Edriana Noerdin, dan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Porpora) Tanahdatar, Hendri Agung Indrianto.
Wabup Richi Afrian, menyampaikan ucapan selamat dan terimakasih kepada Wali Nagari Pandaisikek beserta pemuka masyarakat, warga di Pandaisikek, perantau dan stakeholders atas terlaksananya Festival Pandaisikek. Pemda berharap agar kegiatan Festival Pandaisikek bisa dilanjutkan jadi event tahunan di Pandaisikek ke depannya.
Terkait itu, kata Wabup Richi, Pemda Tanahdatar, Insya Allah akan tetap menganggarkan di APBD setiap tahun untuk terwujudnya program 1 nagari 1 event di 75 nagari Tanahdatar. Karena program 1 nagari 1 event selain bertujuan melestarikan nilai adat budaya Minangkabau, juga terkait upaya peningkatan ekonomi di nagari-nagari Tanahdatar.
Festival Pandaisikek dengan icon Parade 1.000 kain songket berpotensi berkembang jadi salah satu event kuat di tanah air. Sebab, Pandaisikek dekat dari jalan raya Bukittinggi – Padang/Solok, pemandangan alamnya indah, iklimnya sejuk, punya tenun songket dan ukiran kayu yang khas. Caranya, gelar tiap tahun dan kemas lebih baik, ujar salah seorang pengunjung.
Salah satu potret menarik diperoleh Spiritsumbar terkait pembesaran sebuah event adalah Parade Bunga Mawar di Pasadena. Dulu, Pasadena dikenal sebagai kampung penghasil bunga mawar dan buah-buahan. Pada 1890 M, kampung di kaki pegunungan San Gabriel, California, Amerika itu, mulai menggelar Parade Bunga Mawar tingkat lokal Los Angeles tiap awal tahun.
Hasilnya, seperti diketahui, Parade Bunga Mawar di Pasadena berkembang jadi event raksasa dunia. Pesertanya datang dari banyak negara, termasuk dari Indonesia. Pasadena juga tampil jadi kota modern dengan taman-taman kota yang cantik dan kebun-kebun bunga serta buah. Dan kota ini juga ramai oleh turis, terlebih lagi di setiap awal tahun.
Berkenaaan dengan Festival Pandaisikek-I/2022, laporan Wali Nagari Pandaisikek, Harmen St.Rajo Malano pada pembukaan, menyampaikan festival ini dilaksanakan sejalan menindaklanjuti salah satu program unggulan duet Bupati/Wakil Bupati Tanahdatar, Eka Putra – Richi Afrian dalam RPJM 2021-2026 yakni 1 nagari 1 event.
Jenis kegiatan yang digelar pada Festival Pandai Sikek-I/2022 ini, seperti dijelaskan lebih rinci oleh Sekretaris Nagari Pandaikek, Nazar Rahman kemudian kepada Spiritsumbar, terdiri dari;
- Parade Peragaan 1.000 kain songket
- Fashion Show dengan kostum songket
- Lomba Fotografi
- Lomba memasak rendang
- Pameran tenun songket Pandasikek;
- Pameran ukiran kayu Pandasikek;
- Pameran aneka makanan tradisi
- Launching Tari Tenun Pandaisikek
- Jamuan makan (tradisi) bajamba
Insya Allah, kata Wali Nagari, Herman, Festival Pandai Sikek akan kita upayakan jadi event tahunan. Karena Pandaisikek yang Alhamdulillah dikaruniai tanah yang subur, alam yang indah dan sejuk, memiliki tenun songket dan ukiran yang khas dan seni budayanya, punya potensi untuk mengangkat Festival Pandai Sikek jadi event tahunan.
Untuk itu kita tentu berharap akan dukungan dari pemerintah, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Tanahdatar beserta jajarannya, LKAAM kabupaten dan kecamatan, perantau dan pihak terkait lainnya. Karena untuk mewujudkan keberhasilan dan kesuksesan event ini dari tahun ke tahun nantinya selain butuh dukungan material, juga moril.(jym/yet).—