PMK di Sumbawa Meningkat, Suharyanto : Menular dari Jawa Timur

oleh

NUSA TENGGARA BARAT SpiritSumbar.com – Meningkatknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Sumbawa besar kemungkinan terjadi akibat dari lalulintas truk logistik lintas pulau dan lintas provinsi.

Baca Juga : Usaha Potensial Rumahan Pendulang Cuan

Ha itu dikatakan Ketua Satuan Tugas Penanganan PMK Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., dalam Rapat Koordinasi Penanganan PMK Provinsi NTB di Kantor Bupati Sumbawa, NTB, Kamis (25/8/2022).

Dia tambahkan , jalur truk logistik sangat berpotensi menularkan virus PMK antar wilayah. “Kenaikan kasus PMK seperti yang terjadi di Sumbawa dibawa oleh truk dari Jawa yang kemudian menyeberang ke Bali, Lombok hingga akhirnya sampai Sumbawa,” ujarnya.

Baca juga : Pasca Banjir dan Tanah Longsor di Kota Sorong, 3 Tewas

Dia menduga kuat tertular dari jalur logistik truk yang berasal dari Jawa Timur menyeberang ke Bali. Kemudian ke Lombok hingga akhirnya ke Sumbawa.

Dengan adanya kenaikan kasus tersebut, Suharyanto mengatakan bahwa hal itu sudah semestinya menjadi perhatian bagi para pemangku kebijakan di wilayah NTB. Untuk lebih memperketat implementasi regulasi lalu-lintas di setiap pintu masuk.

Baca juga : Sekolah Unggul di Era Zonasi

Adapun menurut Suharyanto, pengetatan itu dapat dilakukan dengan lebih mengoptimalkan biosecurity mulai dari lingkup terkecil. Suharyanto menambahkan, lemahnya pelaksanaan biosecurity akan menjadi ancaman nyata bagi wilayah sebelahnya, yakni Nusa Tenggara Timur.

“Jika biosecurity kurang baik, maka tinggal menunggu waktu saja NTT menjadi zona merah PMK karena tertular daerah sekitarnya, terutama dari Sumbawa,” ungkap Suharyanto.

Baca juga : 15 Destinasi Kuliner Terfavorit di Kota Padang

Selain biosecurity, Suharyanto juga menekankan strategi lain dalam menekan angka kasus PMK, yakni potong bersyarat, pengobatan dan vaksinasi.

Melalui strategi potong bersyarat, hewan ternak yang terinfeksi virus PMK dan atau tidak dapat disembuhkan, maka Suharyanto meminta agar dipotong bersyarat saja agar tidak menulari hewan ternak yang lain.

Selanjutnya, mengobati hewan ternak yang terinfeksi virus PMK dan meningkatkan imunitasnya juga disarankan oleh Suharyanto agar dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. Selain pengobatan, pemberian vaksinasi pada hewan ternak juga sangat penting untuk dilakukan, khususnya bagi ternak yang sehat di dalam zona merah. (*)

Menarik dibaca