JAKARTA – Banjir dan tanah longsor melanda Kota Sorong Provinsi Papua Barat pada Senin (22/8/2022).
Peristiwa terebut terjadi pasca hujan dengan lebat yang mengguyur di wilayah tersebut pada pukul 23.30 WIT.
Merujuk laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB sebagaimana dilansir Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. mengatakan pada Rabu (24/8) pukul 15.00 WIB, banjir dan tanah longsor terjadi di Kelurahan Pal Putih dan Kelurahan Tanjung Kasuari, di Kecamatan Sorong Barat.
Juga, Kelurahan Kladufu di Kecamatan Sorong Timur, Kelurahan Klasabi di Kecamatan Sorong Manoi, Kelurahan Sawagumu dan Kelurahan Matalamagi di Kecamatan Sorong Utara dan Kelurahan Malamso di Kecamatan Malaimsimsa.
Data sementara yang berhasil dihimpun, terdapat tiga korban jiwa yang meninggal akibat rumah yang ditempatinya tertimbun longsor, enam orang mengalami luka berat dan empat orang alami luka ringan.
Kejadian tersebut juga menyebabkan 925 kepala keluarga / 2.500 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian muka air bervariasi antara 30 hingga 120 sentimeter.
Tercatat 2.000 jiwa mengungsi ke beberapa tempat pengungsian dan kerabat lainnya. Sebanyak 1.025 rumah unit terendam air dan tiga rumah diantaranya mengalami rusak berat dan tiga lainnya alami rusak sedang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong dan tim gabungan masih terus melakukan penanganan bencana, melakukan evakuasi korban, mendirikan pos komando di kantor Walikota Sorong.
Juga, mendirikan dapur umum di lima titik, menyalurkan bantuan makanan, melakukan pengobatan bagi para pengungsi dan melakukan pembersihan sisa material yang menutup jalan serta melakukan normalisasi daerah aliran sungai di Distrik Sorong Timur
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan kilat untuk wilayah Kota Soeong pada hari Kamis (25/8) dan Jumat (26/8).
Melihat potensi tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk melakukan langkah-langkah peningkatan pencegahan dan kewaspadaan, dengan tujuan melindungi masyarakat yang tinggal di lokasi-lokasi rawan bencana tanah longsor maupun banjir.
Adapun beberapa langkah yang bisa dilakukan ialah memantau kondisi drainase yang ada pada lereng di sekitar rumah agar tidak tersumbat. Sehingga menyebabkan tanah longsor.
Menanam pohon berakar kuat pada lereng untuk menahan tanah agar tidak longsor, mencari informasi terkait cuaca dari pihak yang berwenang dan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai untuk memantau debit sungai dan melakukan evakuasi mandiri Ketika hujan deras berlangsung lebih dari satu jam. (*)