Pengrusakan Kantor Wali Nagari Abai Siat, Kapolres Dharmasraya Lakukan Berbagai Langkah

oleh

DHARMASRAYA, SpiritSumbar.com – Kapolres Dharmasraya, AKBP Nurhadiansyah sangat menyesalkan peristiwa demo ratusan warga kantor Wali Nagari Abai Siat, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) yang berbuntut penyegelan dan pengrusakan pada Jumat siang (29/4/2024)

Simak : Ratusan Warga Demo dan Rusak Kantor Wali Nagari Abai Siat

AKBP Nurhadiansyah di Mako Polres Dharmasraya pada Sabtu Siang (30/4/2022) mengatakan memang benar peristiwa sekelompok warga yang mendatangai Kantor Wali Nagari Abai Siat, Jumat Siang (29/04/2024) kemaren. Apa lagi saat ini pada bulan suci Ramadhan.

“Atas terjadi peristiwa tersebut kami sangat menyesalkan dan menyayangkan sekali yang mana sekelompok warga mendatangi Kantor Wali Nagari Abai Siat,” ujarnya.

Menurutnya, kantor Wali Nagari merupakan fasilitas (asset) negara dan dibangun dengan uang negara. “Jika rusak tentu harus dianggarkan lagi dengan keuangan negara, guna memperbaiki kantor wali nagari tersebut,” ujarnya.

Tip & Trik

loading…


Dengan adanya Peristiwa tersebut anggota kami sedang melakukan proses penyelidikan. Memang berapa hari belakang ini kami dari Polres Dharmasraya, telah melakukan berbagi upaya perpentif secara humanis kepada masyarakat tersebut.

“Antara lain berupa melakukan mediasi dengan dengan pihak yang berkonflik. Kemudian kami juga melakukan berbagai langkah. Supaya masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, ” ujarnya.

Apa bila langkah perpentif secara humanis tidak berhasil tentunya langka terakhir dengan penegakan hukum, “tegas Kapolres Dharmasraya, AKBP Nurhadiansyah,

Dia berharap di bulan suci Ramadhan harus bersabar. karena di wilayah Kabupaten Dharmasraya ini kita menjujung tinggi hukum adat. Kita memiliki tokoh masayarakat seperti datuk, ninik mamak, cadik pandai.

“Ini adalah sarana kita dalam menyalurkan aspirasi atau masalah yang terjadi. Tentunya melalui tokoh masyarakat ini semua masalah dapat kita selesaikan dengan Falsafah budaya Minang dalam Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah, ” ujarnya. (Eko)

Menarik dibaca