JAKARTA – Dosen Universitas Indonesia Ade Armando mengalami nasib sial saat mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022)
Ade Armando yang juga pegiat media sosial ini dikeroyok massa hingga babak belur. Tak hanya sampai disitu, massa nyaris menelanjangi Ade dalam kondisi tak berdaya.
Dilansir dari situs kompas, peristiwa itu bermula saat aksi yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dibubarkan sekira pukul 15.30 WIB, setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga wakil ketua DPR RI menemui massa
Bersamaan dengan masuknya Kapolri dan tiga wakil rakyat, hampir semua aparat kepolisian turut masuk ke dalam kompleks DPR RI.
Tak berapa lama, suasana yang tadinya kondusif tiba-tiba menjadi ricuh di sisi barat. Massa yang mengenakan almamater mahasiswa mundur ke arah timur, sedangkan sekelompok pemuda berpakaian bebas terlihat melempar-lemparkan benda.
Pukul 15.39 WIB, sebuah ban dibakar di depan gerbang DPR RI. Tak jauh dari sana, ada orang berkerumun seperti sedang berselisih.
Saat itu, terlihat beberapa orang sedang melerai seorang pria yang berselisih, tetapi berujung perkelahian. Di belakang pria itu, terlihat Ade Armando sudah terkapar tak berdaya di aspal dengan tubuhnya berdarah.
Pakaiannya sudah dilucuti. Dia hanya memakai celana dalam dan baju yang sedikit robek. Meski sudah tak berdaya, Ade Armando terlihat masih diinjak sejumlah orang.
Di saat yang bersamaan, beberapa orang menghalau orang-orang tersebut mengeroyok Ade Armando. “Udah, udah, ini polisi!” teriak orang yang menghalau tersebut.
Saat menemui petugas di dekat pintu posko dan berusaha mengabarinya bahwa ada korban, petugas itu mengangguk dan mengatakan tengah mempersiapkan pasukan.
Tak berapa lama, polisi keluar dari posko dan menuju lokasi korban. Di saat yang bersamaan, gas air mata ditembakkan. Massa membalas dengan melemparkan botol-botol air mineral dan benda-benda lainnya ke udara.
Akhirnya, massa pun mundur dan terpecah ke berbagai penjuru.