Dasco mengatakan, Prabowo disebut menghina atau mengabaikan amanah pemilih. “Kita bersama harus menjelaskan pak Prabowo tak berkhianat. Pak Prabowo sangat cinta terhadap NKRI. Dibuktikan selama menjadi Menteri Pertahanan, program kampanye diaplikasikan dengan dan diakui dunia,” katanya.
Dasco menyampaikan, banyak yang menyebut Prabowo berkhianat itu tak benar. “Semua kader Partai Gerindra bisa sampaikan kepada masyarakat. Sampai saat ini pak Prabowo sangat cinta kepada NKRI,” katanya.
Dasco meminta tak ada lagi perpecahan dan keraguan terhadap Prabowo dan Partai Gerindra. “Kami minta semua DPD sampai ranting (tingkat nagari/kelurahan) bersatu. Tak terdengar lagi ada suara sumbang dan mengirim-ngirim pesan ke DPP soal kepengurusan di daerah. Yakinlah, kami di DPP semakin ada yang dijelekkan kami tak percaya,” katanya.
Dasco juga me-warning semua anggota DPR sampai DPRD Kabupaten dan Kota agar patuh terhadap partai. “Kalau ada yang tak loyal kita tak akan buang waktu. Kita mau perang. Dalam perang kita harus tegas. Warning terakhir agar semua kompak. Bagi yang tidak ikut arahan partai, sanksi tegas menanti. Kita ingin tetap di Sumbar pada Pilpres melebihi suara Prabowo-Sandi 2019,” katanya.
Katanya, untuk memastikan kemenangan Prabowo, sampai yel-yel juga diubah. “Yel yel diubah, sekarang Prabowo Presiden, Gerindra menang. Kalau Prabowo tak Presiden, Gerindra belum menang,” katanya.
Dasco meminta DPD dan DPC menguatkan badan saksi. “Kita harus punya saksi di tiap TPS yang dibentuk dari sekarang. Tak ingin seperti yang lalu, mau Pemilu baru ada saksi. Berdayakan semua untuk mengisi TPS. Setelah Lebaran sudah ada TOT (training of trainer) Badan Pemenangan dan Badan Saksi di Sumbar,” kata Dasko yang langsung memukul gong tanda Rakorda Sumbar dibuka.