SpiritSumbar.co.id – Tinggal di sebuah rumah yang lebih tepat disebut gubuk dengan ukuran 4x 4 meter. Beratap rumbia sedikit bocor dan berlantai papan yang lapuk membolong serta tanpa ada perlengkapan WC dan segala macam peralatan rumah tangga lainya.
Dialah, Nian (79), hidup sebatang kara, warga Kampung Rangeh, Nagari Kambang Barat, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Jika punya penghasilan lebih, lebih afdal kiranya, para dermawan untuk membantu Nian dalam kondisi hidup serba miskin tersebut.
Di usia nian yang menua ini, rasanya, tidaklah sanggup bila terus menerus nenek itu bekerja keras membanting tulang dalam mencari nafkah seperti orang kebanyakan. Sebab, matanya yang sudah mulai merabun, berjalanpun sudah membungkuk dengan alat pendengaran yang juga sudah tidak berfungsi maksimal. Tentu, tidak seharusnya pula ia berkontiniutas mengandalkan tenaga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ia bercerita, kondisi hidup miskin sudah merupakan takdir dari kehidupan. Meski mempunyai 4 orang anak yang juga telah hidup berumah tangga. Dikatakan, dirinya tidak dapat mengandalkan pemberian dari anak-anaknya. Sebab, mereka juga hidup dalam serba kekurangan.