Padang Panjang,spiritsumbar.com. Kalau santri berprestasi dalam bidang keagamaan itu sudah biasa. Tapi kalau santri/murid pesantren menang dalam kejuaraan panahan, perempuan lagi,itu dahsyat dan hebat. Prestasi luar biasa itulah yang diraih santriwati Thawalib Putri Kota Padang Panjang,Sabtu- Minggu(19- 20/02) di SMP Attin Kota Pariaman. Mereka memborong semua juara 1 hingga juara harapan untuk kategori Horsebow.
Menurut Kepala sekolahnya, Putri Dewi,LC, memanah bukan hal baru bagi pesantren yang berlokasi di di Jalan H Agus Salim Kelurahan Guguk Malintang, kota Padang panjang itu. Tiap Minggu dan hari libur mereka dilatih oleh coach yang didatangkan dari luar. Selain itu anak anak juga mengikuti ekstra kurikuler belajar kitab kuning, belajar tilawah al Quran, tahfiz, kajian kitab, olahraga basket, olahraga voli ball, tata boga dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Pada lomba memanah tingkat SMP/MTs di SMP Attin Kota Pariaman itu Thawalib Putri Padang Panjang menurunkan 10 peserta, empat diantaranya meraih juara. Mereka terdiri, Syach Rilla Azzurri meraih juara 1, Salsabila Khairunnisa juara 2, Raisya Khodi Andiko juara 3 dan Diva Melisa Putri meraih juara harapan 1
Prestasi yang membanggakan Padang Panjang kota Serambi Mekah tersebut ikut diapresiasi oleh Wakil Ketua Yayasan Thawalib, Fahmi, MA. Betapa tidak, banyak daerah yang ikut bertanding dalam kejuaraan memanah tersebut. Diantaranya, kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, kota Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar, kota Padang Panjang, Kabupaten Solok Selatan dan daerah lainnya, santri Thawalib Putri memboyong peringkat juara 1 sampai 3 dan juara harapan.
Ditambahkan Fahmi, Thawalib Putri memiliki jenjang pendidikan Tsanawiyah dan Kuliyatul Ulum El Islamiyah (KUI) setingkat Aliyah. Seperti juga Thawalib Putra yang berdiri tahun 1911, berlokasi di Pasa Usang, Thawalib putri di kawasan Guguk Malintang juga berbasis boarding school atau sekolah berasrama.
Thawalib putri mulai menerima murid baru pada tahun 1989.Tempat belajar dan asramanya terpisah dari Thawalib Putra. Pada 2002, Thawalib menambah lagi jenjang pendidikan, yaitu dengan mendirikan Taman Kanak-Kanak Al Quran (TKA), yang kemudian dilanjutkan membuka Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu (MIUT) pada tahun 2004. ( Yetti harni)