Padang Pariaman – Setelah hari sebelumnya anggota DPRD Sumbar yang juga sekretaris komisi 1 dari fraksi Demokrat HM. Nurnas bertemu dan menampung aspirasi masyarakat, Rabu (16/2/2022) di Tiram Tapakih dan Sabtu (19/2/2022), kembali mendatangi kelompok nelayan, untuk mendengarkan aspirasi yang berkembang.
HM. Nurnas bertemu dengan kelompok nelayan Tiram Tapakih, Tiram Ulakan dan juga Pauh kota Pariaman dan Kataping, yang semuanya mengatakan terimakasih karena sudah mendapat bantuan diantaranya mesin tempel, yang dimulai di Kataping sejak th 2019 s/d 2021 pada tahun anggaran saat ini 2022 proposal sudah pula kami berikan.
“Terimakasih Pak Nurnas, aspirasi kami para nelayan waktu reses dulu telah bapak perjuangkan dan moga tahun 2022 ini kami sudah bisa pula menerima, untuk dipergunakan melaut,” ucap Syafri Dewan salah seorang nelayan Tiram Tapakih yang hadir pada saat pertemuan.
Para nelayan juga berharap, untuk anggaran mendatang tetap ada bantuan. Sehingga anggota kelompok bisa mendapatkan kembali. Semua akan merasakan hal sama, punya mesin tempel, punya jaring, dengan peralatan yang lebih representatif.
Sekaitan dengan hal tersebut, HM. Nurnas mengatakan, pada APBD 2022 ini sudah direncanakan untuk bantuan yang diperuntukan pada 11 kelompok di Ketaping, 5 kelompok di Tiram dan Ulakan, 4 kelompok di Sungai Limau dan 1 kelompok di Pauh kota Pariaman.
Diharapkan dalam waktu dekat dinas akan menverifikasi kelayakan dan sesuai jadwal dari dinas akan segera dibagikan, sehingga bisa dimanfaatkan oleh nelayan.
“Untuk tahun anggaran sekarang kita bantuan pada 22 kelompok nelayan, yang berada di kabupaten Padang Pariaman maupun kota Pariaman, sedangkan untuk tahun 2023 nanti, berdasarkan apirasi dan pokok pikiran yang masuk, masih tetap untuk Mesin Tempel 40 PK, 15 PK serta Gillnet (Jaring),” ulas Nurnas, dan mungkin masih ada kebutuhan lainnya.
Pada pertemuan di masa reses ke-2, tahun 2021-2022, Nurnas masih tetap menerima “curhatan” para nelayan, sama halnya ketika pertemuan dengan kelompok tani pada hari hari sebelumnya.
“Kita tetap akan berjuang untuk kepentingan para petani dan nelayan, karena mayoritas masyarakat Padang Pariaman dan kota Pariaman berprofesi itu, bukan berarti bidang usaha lainnya tidak kita perjuangkan, tetap akan kita perjuangkan juga, sesuai dengan forsinya,” tegas Nurnas.
Sebelum melakukan pertemuan dengan kelompok nelayan, HM.Nurnas sebelumnya mengunjungi Sungai Buluh Timur, masyarakat juga mengeluh. Dimana Sudah 2 tahun sungai Batang Anai meluap yang mengakibatkan meruntuhkan badan jalan dengan kondisi parah belum juga diperbaiki.
“Sudah dikunjungi dan dilihat oleh dinas terkait, tapi sampai hari ini tidak ada juga perhatian pemerintah untuk memperbaikinya, apa ditunggu putus betul dan kami terkurung baru diperbaiki,” keluh kesah warga pada HM. Nurnas.
Ada 2 titik daerah rawan yang hampir hancur karena banjir tersebut, sehingga masyarakat bingung harus bagaimana caranya lagi menyuarakan keluhan dan penderitaan.
“Bagaimana lagi kami pak Nurnas, kondisi jalan yang rusak, sabana alun merdeka kami di Sungai Buluah Timur ko, lah berbagai cara kami lakukan, kini saatnya kami bersandar ka pak Nurnas untuk hal ini, jika dibiarkan bisa terisolasi kami pak,” curhat Hasan dengan sedih.
Merespon hal tersebut, HM. Nurnas dengan tegas mengatakan, akan mendesak pemerintah menyelesaikan Masalah yang dihadapi masyarakat tersebut. “Ini tidak bisa dibiarkan, pemerintah harus merespon, karena ini tidak bisa dianggap remeh, menyangkut nyawa dan kehidupan orang banyak,” tegas Nurnas mengakhiri. (Salih)