Spirit Sumbar – Tidak tertibnya para pengendara atau mobil angkutan besar seperti truk dan tronton yang mengangkut barang muatan melebihi kapasitas akan sangat berdampak buruk pada kerusakan jalan raya. Bahkan tidak menutup kemungkinan kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat bisa meningkat bila para pengemudi kurang sadar akan arti pentingnya keselamatan jiwa dalam berlalu lintas.
“Jalan kita di Pessel adalah kelas 2, maka angkutan maksimal cuma 14 ton dan tidak boleh lebih. Jadi kalau mobil-mobil besar itu bawa angkutan sampai 20 ton, maka jalan pesisir selatan bisa hancur lebur dibuatnya,” ujar, Hendrajoni usai kegiatan pencanangan gerakan mengemudi sehat dan hari kesehatan sedunia tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 di lapangan Terminal Sago, Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu (6/4/2016).
Menurutnya, Sebab faktor kecelakaan yang meningkat bisa terjadi juga dipengaruhi oleh kualitas jalan. Ditambah pula minimnya kesadaran masyarakat yang taat dan patuh saat mengemudi. Sebab tanpa memperhatikan faktor itu maka nyawa adalah tantangannya.
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas dijalan raya pada provinsi sumatera barat, termasuk di kabupaten pesisir selatan yang mana tahun 2015 sebanyak 75 orang meninggal gara- gara kecelakaan. Al hasil membuat nyawa umumnya anak muda usia 15-29 tahun melayang sia-sia. untuk menurunkan jumlah kejadian tersebut, diperlukan kerjasama instansi pneyelenggara lalu lintas serta kesadaran masyarakat pemakai jalan agar mematuhi tatacara berlalu lintas yang baik.