Terlepas dari semua itu yang jelas dampak positifnya tentu jauh lebih banyak. Karena sebelum diberlakukannya sistem ini sudah melalui proses pengkajian yang panjang dan matang.
Penggunaan sistem zonasi untuk penerimaan peserta didik baru merupakan salah satu jalur untuk seorang peserta didik bisa diterima di sebuah sekolah.
Penerapan sistem zonasi sebenarnya menyasar peserta didik baru. Agar mendaftar ke sekolah sesuai dengan daerah tempat tinggalnya.
Harapan dengan diberlakukannya sistem zonasi ini adalah supaya tidak terjadi lagi kesenjangan dalam melaksanakan pelayanan mutu pendidikan pada sekolah favorit dan non-favorit. Yang selama ini kita kenal pada semua masyarakat.
Menurut Muhadjir sistem zonasi dapat menghadirkan populasi kelas heterogen. ,Sehingga akan mendorong kreativitas pendidik dalam pembelajaran di kelas.
Terwujudnya ekosistem pendidikan yang baik menjadi tujuan jangka panjang yang ingin dicapai melalui kebijakan zonasi.
Peranan sekolah, masyarakat, dan keluarga, dipandang sama pentingnya dalam menentukan keberhasilan pendidikan peserta didik.
Tugas kita adalah membangun lingkungan pendidikan yang baik. Dimana ada hubungan positif antara sekolah, masyarakat dan keluarga. Sesuai dengan filosofi bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara.
Zonasi bagi peserta didik yang ingin berhasil dengan kompetensi sedang akan memicu dan menambah motivasi dirinya untuk meningkatkan kualitas belajar maupun potensi lain yang terkandung dalam dirinya.
Sebaliknya bagi peserta didik dengan kompetensi rendah ada juga yang memilih mundur dari sekolah tersebut. Karena mereka kurang bisa beradaptasi dan berkompetisi dengan berbagai kegiatan yang diikuti oleh teman-temannya.
Termasuk juga dalam mematuhi tata tertib sekolah.Kadangkala mereka merasa kesulitan dalam belajar sehingga ada yang memilih pindah ke sekolah lain yang lebih bisa membuat mereka santai dalam belajar dan bisa tidak ikut kegiatan apapun di sekolah.