Dari informasi Pusdalops BPBD Sumatera Barat, cuaca ekstrim telah merusak infrastruktur, fasilatas umum dan rumah penduduk. Selain itu, puluhan ternak mati dan areal pertanian rusak.
Akibat hujan lebat, Kota Padang seperti dikepung banjir yang menyebabkan ratusan kendaraan terjebak macet. Hal sama terjadi di Pesisir Selatan longsor menutupi bukit putus Painan. Beruntung, ada jalur alternatif Padang – Painan, sehingga kemacetan berhasil dihindari.
Cuaca ekstrim juga telah memakan korban jiwa. Ruslianto (23) warga Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah amblas bersama jembatan yang dilalui. Korban diketemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara, Falco (3) warga Kubu Dalam-Marapalam-Padang Timur hanyut terseret arus Banda Bakali. Sampai saat ini bocah tersebut belum diketemukan.
Kamal Jaya (24) juga hilang di perairan Sikabaluan Kepulauan Mentawai saat melakukan kegiatan selam. Jenazah Kemal juga belum diketemukan.
Sampai Selasa (22/3/2016) malam beberapa titik banjir masih mengenangi pemukiman masyarakat di Kota Padang. Namun, kondisi air sudah menyusut dan bantuan terus berdatangan ke lokasi bencana.