Hal itu, terjadi setiap hari selama proses pembelajaran berlangsung di SDN 17 Sungai Aur Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.
Kepala SDN 17 Sungai Aur Suandi, S.Pd mengaku itulah yang menjadi kendala saat ini. Tidak adanya pagar pembatas sekolah membuat para ternak warga leluasa masuk area sekolah pada jam pelajaran. “Itu sangat menggangu aktifitas belajar mengajar dan membuat para murid maupun guru tergangu,” ujar Suandi di ruang kerjanya, Selasa (1/3/2016).
Ia menambahkan saat ini pagar juga jadi kebutuhan mendesak bagi sekolah, demi tercapainya proses belajar mengajar (PBM) yang baik,aman dan nyaman. Menurutnya yang bikin sebal, saat semua warga sekolah siap melaksanakan goro bersih-bersih. Waktu bersamaan, hewan ternak itu mulai beraksi mengobrak abrik sampah hingga berserakan kembali.
Sekolah memiliki siswa sebanyak 195 orang dengan pegawai 12 orang yang berdiri tahun 1984 silam, sekitar 100 meter yang telah ada pagar. “Sedangkan, 50 meter lagi di bangun sekitar 7 bulan silam semenjak saya mulai di tempatkan disini,” ujarnya.