SPIRITSUMBAR.com, Jakarta – Kementerian Invetasi atau dahulu kerap dikenal dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meminta agar ada fokus serapan tenaga kerja pribumi.
Hal itu ditegaskan Anggota DPR RI Komisi VI Nevi Zuairina pada Rapat Kerja antara DPR RI dengan Kementerian Investasi/BKPM
Rapat kerja berfokus pada pembahasan anggaran. Baik realisasi tahun 2020, realisasi tahun 2021, maupun rencana tahun 2022.
Nevi menyoroti peningkatan perekonomian Indonesia, mesti didukung oleh daya beli masyarakat. Dimana tingkat pengangguran mesti dikurangi secara signifikan dengan tingkat pendapatan yang layak.
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah menargetkan Rp 968,4 triliun pada tahun 2022.
“Saya berkeyakinan, semakin tinggi realisasi investasi bila perlu melampaui target yang ada, akan berbanding lurus pada laju pertumbuhan ekonomi.
sehingga investasi ini menjadi penopang terbesar bagi stabilitas ekonomi negara”, tutur Nevi.
Politisi PKS ini memaklumi bila Kementerian Investasi meminta tambahan anggaran sebesar Rp 608,5 miliar untuk pagu anggaran rancangan APBN 2022. Meski sebelumnya, Kementerian Keuangan menetapkan pagu indikatif BKPM sebesar Rp 711,5 miliar untuk tahun 2022.